Tuesday, April 29, 2014

Jarak Rak Budidaya Kroto dari Dinding yang Tepat

Penempatan rak pada budidaya kroto hendaknya jauh dari dinding. Mengapa rak budidaya kroto harus jauh dari dinding? Karena jika cicak telah mengetahui ada santapan berupa semut rangrang di rak budidaya, maka dia akan selalu kembali lagi untuk menyantapnya. Ini terjadi berulang-ulang pada rak uji coba budidaya kroto saya.

Berapa jarak yang ideal dan tepat agar cicak tidak bisa melompat dari dinding ke rak? Jarak Rak Budidaya Kroto dari Dinding yang Tepat kira-kira 2 jengkal tangan orang dewasa atau sekitar 40 cm.

Jarak Rak Budidaya Kroto dari Dinding yang Tepat
Jarak rak dari dinding 1 jengkal kurang aman

Jika rak budidaya kroto ditempatkan hanya dengan jarak 20 cm atau 1 jengkal tangan, maka cicak akan dengan mudah melompat ke rak. Biasanya cicak akan memilih tempat di kaki rak yang jarang ada semut rangrangnya, karena kalao melompat ke raknya langsung, maka cicak akan diserang oleh semut rangrang.

Cicak juga punya insting yang bagus, mereka melompat melalu kaki rak terlebih dahulu, jika dirasa aman, maka cicak akan naik ke rak sambil menyantap semut rangrang yang berada di kaki rak.

Jarak Rak Budidaya Kroto dari Dinding yang Tepat
jarak 2 jengkal lebih aman dari gangguan cicak

Ini sering terjadi pada rak budidaya saya.

Untuk itu bagi teman-teman yang penempatan raknya masih dekat dengan dinding, agar segera menggesernya, menjauhkannya dari dinding sekitar 2 jengkal atau 40 cm dari dinding agar aman dari gangguan cicak.

Paling tidak cicak sudah mengalami kesulitan untuk menjangkau rak budidaya.

Namun jangan merasa aman dulu, karena cicak tetap bisa menjangkau rak melalui atap dengan cara menjatuhkan diri ke rak budidaya.

Untul itu agar daerah seputar kandang dan rak budidaya sering dikontrol dan dibersihkan agar cicak tidak berani lagi datang menghantui rak budidaya kroto kita.

Demikian semoga bermanfaat.

Readmore → Jarak Rak Budidaya Kroto dari Dinding yang Tepat

Saturday, April 26, 2014

Ulat Daun Pisang Masih Menjadi Pakan Kesukaan Semut Rangrang

Hari ini saya lihat buah pisang saya ada yang matang di pohon, segera saya memetiknya. Tanpa sengaja saya melihat banyak daun pisang yang tergulung. Oh iya, itu ternyata kelakuan ulat. Tanpa pikir panjang langsung saya ambil gulungan daun pisang itu dan saya bawa pulang.

Ternyata Ulat Daun Pisang Masih Menjadi Pakan Kesukaan Semut Rangrang. Selama ini semut rangrang saya beri makan cicak dan terkadang ulat hongkong, ketika sempat membelinya di pasar. Kali ini semut rangrang saya beri makan ulat daun pisang dari kebun samping rumah.

Ulat Daun Pisang Masih Menjadi Pakan Kesukaan Semut Rangrang

Ulat daun pisang yang saya berikan langsung diserbu dan disantap beramai-ramai hingga kempis. Seluruh cairan ulat tersedot, hingga tinggal kulit ulat saja yang tersisa, bahkan lama-lama kulit ulat juga habis dilahapnya.

Ulat Daun Pisang Masih Menjadi Pakan Kesukaan Semut Rangrang

Melihat hal demikian, mungkin bisa disimpulkan bahwa, Ulat Daun Pisang Masih Menjadi Pakan Kesukaan Semut Rangrang. Apapun jenisnya, yang namanya ulat tetap disukai oleh semut rangrang. Mungkin karena kelembutan tekstur kulitnya dan cairan kandungan pada ulat yang menarik perhatian semut rangrang, sehingga mudah disantapnya.

Demikian sedikit ulasan tentang Ulat Daun Pisang Masih Menjadi Pakan Kesukaan Semut Rangrang. Terus mencoba sampai menemukan cara yang paling bagus untuk meningkatkan produksi kroto dari beternak semut rangrang.

Untuk jenis pakan lainnya, bisa kita baca pada:

Readmore → Ulat Daun Pisang Masih Menjadi Pakan Kesukaan Semut Rangrang

Friday, April 25, 2014

Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Pengusir Hama Tanaman

Selama ini umumnya orang mengenal semut rangrang sebagai mesin penghasil kroto untuk pakan burung kicauan, padahal bukan hanya itu saja manfaat semut rangrang bagi manusia. Manfaat semut rangrang sebenarnya telah dirasakan sejak zaman dulu oleh para petani, meskipun mereka kurang menyadarinya.

Sewaktu saya kecil, pohon mangga di samping rumah saya buahnya lebat sekali. Buah mangga itu tetap tergantung di pohon hingga masa panen tiba. Bila tiba masa panen, buah mangga matang pohon sangat mulus, baik kulit luarnya hingga daging buahnya. Mengapa demikian? Mengapa sekarang ini banyak buah mangga yang jatuh sebelum masa panen, jika kebetulan buah mangga itu bisa bertahan hingga matang pohonpun sudah tidak mulus lagi. Buah mangga berlobang, bersisik, dan rusak.

Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Pengusir Hama Tanaman

Mengapa berbeda zaman dulu dengan sekarang?

Jawabannya adalah perbedaan itu dikarenakan keberadaan semut rangrang di pohon tersebut. Zaman dulu, jika tidak kuat dengan gigitan semut rangrang, seseorang tidak akan berani naik pohon mangga untuk memetik buahnya. Namun zaman sekarang kita dengan laluasa bisa naik pohon mangga untuk memetik buahnya.

Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan semut rangrang di pohon sangat membantu petani untuk mengusir bahkan memberantas hama tanaman, seperti ulat daun, ulat buah, kepik, dan hama buah lainnya.

Hama tersebut terbasmi oleh semut rangrang yang memangsanya.

Sekarang ini perburuan semut rangrang di alam untuk diambil krotonya semakin marak dan tidak terkendali. Perburuan yang tidak menghiraukan kelestariannya. Perburuan semut rangrang yang brutal, sehingga merusak sarang, dan akhirnya semut rangrang mulai punah.

Di sekitar rumah saya, bahkan di wilayah RW saya bisa dikatakan tidak ada lagi semut rangrang di pohon.

Kerusakan ini, ternyata manusia juga penyebabnya. Bagaimana zaman setelah kita nanti? Bagaimana masa anak cucu kita nanti?

Untuk sedikit mengurangi kerusakan tersebut, marilah kita menghentikan perburuan semut rangrang di alam dengan cara menangkarkannya di rumah kita, yaitu dengan budidaya kroto atau budidaya semut rangrang.

Budidaya semut rangrang? Takut ah digigit. Jangan aneh-aneh, masa semut rangrang dipelihara, di dalam rumah lagi. Nanti seluruh penghuni rumah bisa digigitnya.

Jangan takut terhadap gigitan semut rangrang, karena di balik gigitannya, semut rangrang dapat mendatangkan uang yang banyak jika kita mengetahui teorinya.

Cerita masa lalu:

Kalau kita pernah digigit semut ketika memanjat pohon mangga atau nangka, mungkin Anda akan kesal oleh serbuan semut-semut yang begitu gencar. Seringkali gigitannya membuat kita mengaduh-aduh. Serangga oranye kemerahan ini membangun sarangnya pada daun-daun. Jumlah mereka bisa mencapai ratusan, bahkan ribuan, mempunyai teritori & terkenal agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Semut ini memiliki insting bertahan dan membunuh dengan kejam. Semut ini dikenal orang dengan nama Semut Rangrang.

Semut Rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda dari jenis semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka dalam perkebunan berabad-abad yang lalu. Tercatat, sekitar tahun 300 Masehi di Canton (China), semut ini digunakan untuk mengusir hama pada tanaman jeruk. Orang mengambil sarang-sarang semut ini dari hutan,memperjualbelikannya, lalu meletakkannya di pohon-pohon jeruk jenis unggul. Teknik yang sama tetap dilakukan sampai abad ke-12, dan masih diterapkan di selatan China sampai saat ini.

Di Indonesia, di daerah Sumatera, di perkebunan kopi di Lampung, kita dapat menemukan koloni semut ini bersarang di daun-daun kopi.Ternyata, pada tanaman kopi yang ditempati sarang ini lebih baik keadaannya daripada tanaman yang tidak ditempati semut Rangrang. Produksi kopi pun jadi lebih meningkat.

Para pakar serangga di Ghana telah menggunakan jenis semut Rangrang Afrika (Oecophylla longinoda) untuk mengendalikan hama tanaman cokelat. Kehadiran semut ini ternyata mampu mengurangi dua macam penyakit serius yang disebabkan oleh virus dan jamur, yaitu dengan jalan menyerang dan membunuh kutu daun yang menjadi penyebar penyakit ini. Kutu daun sangat merugikan, karena menghisap cairan tanaman sekaligus memakan jaringannya. Cara pengendalian hama seperti ini kita kenal sebagai “biological control” dan ini merupakan contoh tertua dalam sejarah pertanian.

Biokontrol dan Bioindikator penggunaan semut rangrang sebagai biokontrol ternyata sudah dilakukan pula oleh sebagian penduduk Indonesia, meskipun tidak besar-besaran. Misalnya jika pohon jambu atau pohon mangga di pekarangan terserang hama, mereka akan memindahkan semut-semut Rangrang ke pohon tersebut.

Sebenarnya bukan itu saja manfaat yang diberikan semut Rangrang kepada manusia. Dengan sifatnya yang sangat peka terhadap perubahan udara, manusia dapat menggunakan semut ini sebagai indikator keadaan udara di suatu lingkungan.

Mengenai manfaat semut rangrang lainnya dapat dibaca pada:
Tahukah Anda Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Tanaman Buah

Semut Rangrang menyukai lingkungan yang berudara bersih. Jangankan asap pabrik atau asap kendaraan bermotor, asap yang berasal dari pembakaran sampah di kebun saja dapat membuat mereka menyingkir. Tak heran, jika di Jakarta atau di kota-kota besar lainnya kita semakin sulit menemukan sarang mereka di pepohonan.

Adakalanya jarang pula kita mendapati mereka di daerah perkebunan. Karena sekarang pemberantasan hama dengan pestisida lebih banyak digunakan, sehingga bukan saja hama yang mati tetapi banyak serangga lain yang berguna turut terbunuh. Belum lagi perburuan yang dilakukan manusia terhadap semut rangrang. Banyak orang mengambil sarangsarang mereka untuk mendapatkan anak-anak rangrang atau yang dikenal sebagai kroto sebagai makanan  burung peliharaan atau burung kicauan atau ocehan. Tentunya hal ini akan menjadikan kian menyusutnya populasi semut Rangrang. Padahal keberadaan semut ini penting sebagai musuh alami serangga hama, sekaligus sebagai indikator biologis (hayati) terhadap kualitas udara di suatu daerah.

Ratu Dilindungi
Mengenal kehidupan serangga yang berjasa ini memang cukup mengesankan. Serangga sosial ini membuat sarang di kanopi hutan-hutan tropis sampai kebun-kebun kopi maupun cokelat. Mereka membentuk koloni yang anggotanya bisa mencapai 500.000 ekor, terdiri atas ratu yang sangat besar, anak-anak, dan para pekerja merangkap prajurit. Semuanya betina, kecuali beberapa semut jantan yang berperan kecil dalam kehidupan koloni. Semut-semut jantan itu segera pergi jika telah dewasa untuk melangsungkan wedding fight yaitu terbang untuk mengawini sang ratu, lalu mereka tidak kembali lagi ke sarangnya.

Di antara anggota koloni, yang paling giat adalah kelompok pekerja. Mereka rajin mencari makan, membangun sarang, dan gigih melindungi wilayah mereka siang dan malam hari. Sekitar setiap satu menit, salah satu pekerja memuntahkan makanan cair ke dalam mulut ratu. Mereka menyuapi ratu dengan makanan yang telah dilunakkan sehingga memungkinkan sang ratu menghasilkan ratusan telur perhari. Jika ratu telah bertelur, para pekerja akan memindahkan telur-telur itu ke tempat yang terlindung, membersihkannya, dan memberi makan larva-larva halus jika telah menetas.

Semut Rangrang dikenal pula sebagai semut penganyam, karena cara mereka membuat sarang seperti orang membuat anyaman. Sarang mereka terbuat dari beberapa helai daun yang dilekukkan dan dikaitkan bersama-sama membentuk ruang-ruang yang rumit dan menyerupai kemah. Dedaunan itu mereka tarik ke suatu arah, lalu dihubungkan dengan benang-benang halus yang diambil dari larva mereka sendiri. Para pekerja bergerak bolak-balik dari satu daun ke daun lainnya membentuk anyaman.

Makhluk asing yang mencoba menyusup ke daerah sarang, akan mereka halau dengan sengatan asam formiat yang keluar dari kelenjar racun mereka. Kalau semut jenis lain sengaja membiarkan bahkan memelihara kutu daun hidup dalam wilayah kekuasaan mereka, maka semut rangrang justru sebaliknya. Mereka berusaha mati-matian menyingkirkan serangga lain yang hidup pada pohon tempat sarang mereka berada. Oleh karena itu, jika kita membedah sarang mereka seringkali kita menemukan bangkai kumbang atau serangga lain yang lebih besar dari semut ini.

Itulah keistimewaan yang dimiliki semut rangrang sehingga membuat mereka memegang arti penting dalam pengendalian hama secara alami. Cukup sederhana, namun tidak berisiko terhadap lingkungan seperti halnya jika kita menggunakan insektisida kimia.

Semut rangrang menandai wilayahnya dengan cairan khusus

Semut ternyata mempunyai semacam kelenjar yang menghasilkan cairan khusus yang digunakan untuk menandai wilayah mereka. Kelenjar itu disebut kelenjar dubur. Cairan khusus yang dihasilkannya disebut pheromone mereka sapukan ke tanah dan hanya para anggota sarang saja yang dapat mengenali baunya. Jadi semut penganyam ini menggunakan pesan kimiawi untuk menuntut rekan satu sarang menuju daerah baru mereka.

Tentu saja jejak bau itu tidak hanya mereka tinggalkan ketika mencari daerah baru dan ketika mempertahankannya, tetapi juga digunakan saat mereka mencari makan. Jika seekor semut menemukan seonggok makanan, dia akan mengerahkan teman-temannya untuk mengangkuti makanan itu ke sarang. Kelenjar duburnya akan meninggalkan jejak bau di sepanjang jalan antara sarang dan lokasi temuan itu. Ketika berpapasan dengan temannya, semut ini memberi rangsangan dengan memukulkan antenanya seraya memuntahkan sedikit makanan yang ditemukan tadi ke mulut rekannya itu.

Readmore → Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Pengusir Hama Tanaman

Budidaya Kroto Ternyata Sulit Dilakukan

Hari ini Jumat tanggal 25 April 2014 ada sebuah pertanyaan dari Mas Nur Hasyim S Anam yang ditulis pada kotak komentar pada postingan yang berjudul Budidaya Kroto Gak Ada Matinya yang berbunyi "Mas bro, saya tertarik mencoba budadaya kroto, tapi saya kesulitan karena ternyata praktek di lapangan tidak semudah angan-angan. Kalau boleh tau posisi mas bro di mana ya? Please help me!

Jawaban saya atas komentar tersebut adalah:

Sama Mas Broo, saya juga lagi belajar dan masih mempelajari tentang bagaimana agar bisa sukses budidaya kroto. Saya juga belum pernah panen, selama ini saya masih mengadakan observasi. Saya baru mempunyai 2 toples koloni semut rangrang, itu saya ambil dari alam langsung.

Budidaya Kroto Ternyata Sulit Dilakukan

Dulu tahun 2013 saya sudah pernah membeli bibit dari Jogja 2 toples Rp. 300.000,- Karena kesibukan, saya tidak bisa merawatnya, sehingga semut pada minggat, karena airnya yang ada di kaki rak kering.

Sekarang ini saya memulai lagi dengan mencari langsung dari alam. Saya sedang observasi, pakan apa yang cocok dan baik buat semut rangrang agar bisa berproduksi banyak. Jadi kesimpulannya, memang budidaya kroto masih sangat sulit untuk berhasil bagi pemula seperti saya.

Jika Mas Broo mau ke rumah saya, silahkan saja, tapi Mas Broo akan kecewa karena tidak seperti yang Mas Bro harapkan.

Apa yang saya tulis diblog ini adalah benar berdasarkan pengalaman saya selama ini, apa yang saya alami saya tuliskan semua, kecuali tentang penjelasan panen dan hasilnya yang belum saya tulis karena memang saya belum pernah panen.

Sekali lagi mohon maaf.

Jika ingin bersilaturahmi silahkan berkunjung ke rumah saya Mas, saya akan dengan senang hati menerima Mas Broo.

Alamat saya: Rinoto. Desa Tambaharjo. Kecamatan Adimulyo. Kabupaten Kebumen. Jawa Tengah.

Untuk memulai budidaya kroto, bisa kita baca pada:

Demikian Budidaya Kroto Ternyata Sulit Dilakukan, semoga bermanfaat.
Readmore → Budidaya Kroto Ternyata Sulit Dilakukan

10 Jenis Pakan Semut Rangrang Budidaya Kroto

Hal terpenting dalam budidaya kroto semut rangrang adalah pakan. Seperti budidaya lainnya, budidaya kroto juga membutuhkan pakan yang sangat berpengaruh pada kesuksesan dalam budidaya kroto. Ada banyak hal yang bisa kita berikan sebagai pakan budidaya kroto semut rangrang. Seperti pada postingan terdahulu tentang 5 Pakan Budidaya Kroto Murah, postingan kali ini akan mengulas ulang dengan beberapa penambahan.

Berikut ini 10 Jenis Pakan Semut Rangrang Budidaya Kroto yang bisa kita berikan agar produksi telur semut rangrang budidaya kroto semakin melimpah:

10 Jenis Pakan Semut Rangrang Budidaya Kroto

1. Ulat hongkong

Ulat hongkong adalah salah satu pakan kesukaan semut rangrang dalam budidaya kroto. Hal yang penting agar semut rangrang dapat menyukai ulat hongkong adalah dengan membuat ulat hongkong cepat berganti kulit dan menjadi muda dan kulitnya lunak.

2. Jangkrik

Jangkrik adalah serangga yang memiliki protein sangat tinggi sehingga sangat bagus untuk pakan semut rangrang budidaya kroto. Selain proteinnya yang tinggi, kandungan air dalam daging jangkrik juga cukup banyak. Hal penting dalam memberikan jangkrik sebagai pakan semut rangrang adalah dengan membuang kaki loncatnya terlebih dahulu agar jangkrik tidak meloncat.

3. Tulang sapi

Tulang sapi mengandung banyak sumsum dan sisa daging segar yang disukai semut rangrang budidaya kroto. Kita bisa mendapatkan tulang sapi segar setiap hari. Namun sebaiknya kita memperhatikan berapa banyak yang bisa dimakan oleh semut rangrang setiap harinya agar tidak tersisa yang bisa menimbulkan bau. Itu tergantung pada banyak sedikitnya koloni semut rangrang yang kita miliki.

4. Ulat daun pisang

Sama seperti jangkrik, ulat daun pisang juga banyak mengandung protein dan air. Semut rangrang sangat menyukai pakan yang banyak mengandung air, karena selain dimakan, biasanya semut rangrang juga suka menyedot cairan dari tubuh mangsanya.

5. Cicak

Cicak merupakan salah satu hama pengganggu budidaya kroto, oleh karena itu sebaiknya cicak kita buru dan kita berikan saja kepada semut rangrang. Dengan memberikan cicak pada semut rangrang sebagai pakan, secara tidak langsung kita sudah mengurangi pengganggu dalam budidaya kroto, karena cicak akan kapok dan tidak berani lagi mendekat pada rak budidaya kroto.

6. Gula

Selain pakan, semut rangrang juga membutuhkan minum. Kita bisa memberi minum semut rangrang dengan gula pasir yang dicairkan yang agak kental supaya menyerupai minuman semut rangrang di alam, yaitu cairan yang manis dari tumbuhan maupun hewan mangsanya.

7. Capung

Makanan lainnya yang bisa kita berikan kepada semut rangrang adalah capung. Capung bisa kita dapatkan secara gratis dari alam bebas dengan menangkapnya.

8. Tepung ikan

Tepung ikan adalah tepung yang berasal dari gilingan ikan-ikan rucah yang tidak laku dijual. Tepung ikan diproses dengan oven bersuhu tinggi sehingga bebas dari kuman dan penyakit. Tepung ikan biasanya dijual di toko pakan ternak.

9. Sisa daging keluarga

Sisa daging lauk keluarga bisa kita manfaatkan untuk tambahan pakan semut rangrang dalam budidaya kroto. Hemat dan murah karena memanfaatkan makanan sisa.

10. Larva

Larva sebenarnya binatang yang menjijikan, karena hidup dari bangkai hewan yang mati. Larva adalah bagian dari metamorfosis lalat, yaitu perubahan dari telur lalat sebelum menjadi lalat. Sebenarnya larva itu tidak menimbulkan bau busuk yang menyengat, yang menimbulkan bau itu adalah bangkainya yang telah membusuk. Larva sangat mudah dibuat kalau tidak jijik, kita tinggal memasukkan daging sisa ke dalam wadah dan biarkan beberapa hari, maka larva akan hidup dengan sendirinya.

Untuk tujuan pemberian pakan, bisa kita baca pada:
Tujuan Pemberian Pakan Semut Rangrang

Catatan:
Semut rangrang lebih suka dengan makanan yang banyak mengandung air.

Readmore → 10 Jenis Pakan Semut Rangrang Budidaya Kroto

Sunday, April 13, 2014

Budidaya Kroto Gak Ada Matinya

Sudah lama tidak update blog kita ini, rasanya bingung mau nulis apa, sepertinya apa yang saya ketahui dan saya alami tentang budidaya kroto sudah saya tulis semua. Alias macet, blank, belum ada ide lagi untuk nulis artikel tentang ternak kroto. Tulisan ini sekedar curhat, bingung mau nulis apa, padahal banyak yang tertarik tentang budidaya kroto dan menanti trik dan tips baru yang jitu dalam budidaya kroto.

Artikel ini berjudul budidaya kroto gak ada matinya. Mengapa demikian? Ya alasannya adalah bahwa sekarang ini para pecinta burung ocehan atau burung kicauan semakin banyak, sehingga tentu saja permintaan kroto sebagai pakan burung ocehan semakin tinggi pula dan itu salah satu yang memicu tingginya harga kroto di tingkat pengecer di pasar.

Budidaya Kroto Gak Ada Matinya

Melihat keadaan demikian, sudah sepatutnya kita tetap semangat berusaha meningkatkan produksi kroto dengan mencari bibit-bibit baru dari alam, atau bisa juga bagi yang punya modal besar dengan membeli dari para peternak semut rangrang yang sudah sukses.

Yang penting tetap ulet dan semangat. Keberhasilan budidaya kroto tergantung pada jumlah sarang yang kita miliki, semakin banyak sarang yang kita miliki, maka akan semakin banyak pula produksi krotonya, dan otomatis semakin banyak pula uang yang bisa kita dapatkan dari hasil penjualan kroto tersebut.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam budidaya kroto, seperti halnya usaha lainnya, yaitu berdo'a kepada Allah SWT, semoga apa yang kita usahakan akan selalu membuahkan hasil yang bagus, demi menaffkahi keluarga tercinta.

Mari kita saling bertukar informasi tentang budidaya kroto, agar kita bisa sukses bersama.
Readmore → Budidaya Kroto Gak Ada Matinya