Thursday, September 25, 2014

Akibat Buruk Punahnya Habitat Semut Rangrang di Alam

Akibat Buruk Punahnya Habitat Semut Rangrang di Alam - Habitat asli semut rangrang adalah di pepohonan, baik di hutan, perkebunan, maupun di lingkungan sekitar perumahan. Semut rangrang bersarang di pohon dari pohon yang rendah sampai pohon yang sangat tinggi, dari rerumputan, cokat, jeruk, mangga, akasia, laban dan pohon jati.

Habitat serangga yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi ini dapat dijumpai pada daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, China, India, Papua Nugini, Ghana, Afrika, Burundi, Gabon, Kenya, Malawi, Kamerun, Tanzania, dan beberapa negara lainnya yang berada di benua Afrika hingga Asia Pasifik.

Daerah beriklim tropis, di sanalah semut rangrang dapat berkembang biak dengan baik, yaitu pada suhu kisaran 26 hingga 34 derajat Celcius dengan kelembaban sekitar 62 hingga 92 persen. Di Indonesia populasinya sangat banyak, itu terjadi sekitar 5 tahun yang lalu dan tahun-tahun sebelumnya, namun sekarang ini populasinya sudah sangat memprihatinkan dan boleh dikatakan hampir punah.

Akibat Buruk Punahnya Habitat Semut Rangrang di Alam

Ketika populasi semut rangrang masih melimpah di alam, tidak kita sadari bahwa hal itu telah memberikan keuntungan sendiri untuk umat manusia. Bagaiman tidak? Banyak pepohonan atau tanaman yang dapat berkembang dengan baik dan memberikan manfaat bagi manusia karena terhindar dari serangan hama tanaman atas berkat jasa semut rangrang yang memakan hama tanaman tersebut.

Jasa semut rangrang terhadap petani bisa dibaca pada:
Tahukah Anda Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Tanaman Buah

Semut rangrang mulai disadari berfungsi sebagai predator alami yang telah banyak berjasa membantu sebagai pengendali hama secara alami, sebagai contohnya adalah Kebun Raya Bogor yang terselamatkan dari serangan ulat bulu yang secara frontal menyerang hampir seluruh wilayah Indonesia pada bulan Novenber 2010 hingga Juni 2011.

Tanpa kita sadari, betapa pentingnya populasi semut rangrang di alam sekitar kita dalam turut menjaga kelestarian tanaman. Tanpa menghiraukan fungsi alaminya, banyak sekali para pemburu telur semut rangrang yang mulai bermunculan berburu kroto tanpa menghiraukan fungsi alami semut rangrang, sehingga menyebabkan populasinya menurun drastis di alam.

Di sisi lain, kroto atau telur semut rangrang itu mendatangkan keuntungan bagi para pemburunya. Hal itu karena harga kroto sangat tinggi sebagai pakan burung kicauan, sehingga banyak orang yang tergiur untuk memburunya dari alam. Namun di sisi lain, justru kerusakan yang sangat parah terjadi di alam akibat menghilangnya populasi semut rangrang, banyak tanaman buah yang gagal panen karena terserang ulat buah dan hama lainnya. Banyak tanaman kayu keras yang mati akibat terserang ulat. Banyak perkebunan (jeruk dan kakao) yang gagal panen karena buanya terserang hama.

Menghilangnya populasi semut rangrang di sekitar kita menyebabkan meningkatnya populasi hama tanaman, seperti kumbang dan ulat buah. Sebagai buktinya bisa kita baca pada:

Readmore → Akibat Buruk Punahnya Habitat Semut Rangrang di Alam

Mengenal Lebih Dekat Ciri Ciri Semut Rangrang Budidaya Kroto

Mengenal Lebih Dekat Ciri Ciri Semut Rangrang Budidaya Kroto - Dulu semut rangrang habitatnya banyak sekali di sekitar rumah kita, di pepohonan, seperti pohon jeruk, mangga, ketapang, laban, mahoni, jambu, dan pohon lainnya, namun sekarang sudah sangat sulit kita temui. Apa sebabnya? Sebabnya adalah perburuan liar untuk mendapatkan kroto membuat habitatnya terganggu dan lama kelamaan punah.

Bagaimana caranya untuk mengembalikan habitatnya? Caranya adalah dengan melakukan penangkaran, baik secara tradisional, semi modern maupun modern dengan menggunakan toples pada rak budidaya. Jika kita ingin melakukan penangkaran, ada baiknya kita mengenal lebih dekat terlebih dahulu tentang se merah yang bisa menghasilkan emas ini.

Langkah awal jika kita ingin memulai penangkaran semut rangrang adalah mengenal fisik dan sifatnya. Berikut ini pengenalan semut rangrang berdasarkan anatomi tubuhnya.

Anatomi Semut Rangrang

Menurut Smith (1860), semut rangrang merupakan famili Formicidae dengan klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
  1. Filum: Arthropoda
  2. Kelas: Insecta
  3. Ordo: Hymenoptera
  4. Famili: Formicidae
  5. Genus: Oecophylla
  6. Spesies: Oecophylla Smaragdina
Anatomi semut rangrang tubuhnya terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala, dada, dan perut. Tubuh semut rangrang memiliki kerangka bagian luar yang berfungsi sebagai perlindungan dari serangan musuh maupun kondisi alam. Kerangka bagian luar ini dalam dunia serangga disebut dengan istilah eksoskeleton.

Semut tidak bernafas dengan paru-paru melainkan menggunakan beberapa lubang pernapasan pada bagian dadanya. Lubang pernapasan tersebut disebut dengan nama spirakel yang memiliki fungsi untuk mengatur keluar masuknya udara pernapasan.

Semut rangrang tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup, melainkan menggunakan saluran yang berbentuk panjang dan tipis pada sepanjang tubuh bagian atasnya yaitu aorta punggung yang berfungsi sebagai jantung.

Semut rangrang memiliki sistem saraf yang terdiri dari satu buah otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya dengan beberapa ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian tubuh lainnya.

Bagian kepala semut memiliki banyak organ sebagai sensor, seperti misalnya antena. Antena pada kepala semut rangrang berfungsi untuk:
  1. Mendeteksi rangsang dari luar
  2. Berkomunikasi antar individu semut rangrang dengan zat yang disebut feromon
  3. Alat peraba untuk mengetahui benda-benda yang berada di sekitarnya
Untuk mengetahui apakah itu feromon, silahkan baca pada:
 
Masih pada bagian kepala, terdapat sepasang rahang (mandibula) yang bekerja dengan cara mencepit untuk membantu mempermudah segala kegiatannya, misalnya:
  1. Membangun sarang
  2. Membawa makanan
  3. Membuang atau menyingkirkan benda asing (sisa makanan) yang tidak diperlukan dari sarangnya
  4. Memanipulasi obyek
  5. Sebagai alat pertahanan.
Seperti serangga lainnya, semut rangrang juga memiliki 6 kaki yang terdapat di dada. Pada bagian ujung kaki terdapat cakar atau duri yang digunakan untuk pergerakannya atau untuk pegangan ketika melakukan kegiatan atau mempertahankan sesuatu dari musuhnya. Cengkeraman kaki semut rangrang sangat kuat, sehingga ketika memegang sesuatu sangat sulit untuk diambil.

Semut rangrang juga memiliki sepasang sayap untuk terbang, namun tidak semua anggota koloni memiliki sayap, hanya semut pejantan dan ratu semut rangrang saja yang memiliki sayap. Sayap pada ratu akan terlepas ketika telah melakukan perkawinan.
 
Untuk memulai budidaya semut rangrang silahkan baca pada artikel:

Readmore → Mengenal Lebih Dekat Ciri Ciri Semut Rangrang Budidaya Kroto

Tuesday, September 16, 2014

Tahukah Anda Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Tanaman Buah?

Tahukah Anda Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Tanaman Buah? - Sebelumnya serangga ini diketahui sebagai binatang ganas yang mengganggu warga saat berkebun di pekarangan mereka, namun pada akhirnya para petani menyadari bahwa sebenarnya semut rangrang juga mendatangkan manfaat buat mereka. Hal ini diketahui oleh orang China sejak dua ribu tahun yang lalu. Tanpa mereka sadari bahwa perkebunan jeruk mereka telah terlindungi dari serangan hama dan penyakit oleh para semut rangrang.

Dalam istilah ilmu pertanian disebut predator alami, yaitu pemangsa hama tanaman yang datang dari alam bukan buatan manusia. Semut rangrang diklaim sebagai predator alami dalam melindungi tanaman jeruk orang China.

Di Negara Ghana semut rangrang Afrika (Oecophylla longinoda) juga telah digunakan sebagai pengendali hama tanaman cokelat. Semut rangrang mampu mengurangi dua macam penyakit yang disebabkan oleh virus dan jamur, yaitu dengan jalan menyerang dan membunuh kutu daun yang menjadi penyebar penyakit ini. Kutu daun sangat merugikan, karena menghisap cairan tanaman sekaligus memakan jaringannya. Cara pengendalian hama seperti ini kita kenal sebagai “biological control” dan ini merupakan contoh tertua dalam sejarah pertanian.

Biokontrol dan Bioindikator penggunaan semut rangrang sebagai biokontrol ternyata sudah dilakukan pula oleh sebagian penduduk Indonesia, meskipun tidak besar-besaran. Misalnya jika pohon jambu atau pohon mangga di pekarangan terserang hama, mereka akan memindahkan semut-semut rangrang ke pohon tersebut.

Manfaat semut rangrang sebagai predator alami berkembang ke beberapa negara, misalnya di Delta Mekong Vietnam para petani memiliki pengalaman tentang peran semut rangrang dalam menjaga dan meningkatkan mutu hasil panen buah-buahan dari pekarangan mereka. Efek positifnya bahwa, buah yang dihasilkan lebih segar dan penampilannya lebih menarik. Hal ini sebagai akibat dari kerja semut rangrang yang memakan berbagai jenis hama tanaman buah seperti hama ulat daun, kepik hijau, lalat buah, dan serangga pemakan buah lainnya.

Mengenai manfaat semut rangrang lainnya dapat dibaca pada:
Apakah Sebenarnya Manfaat Semut Rangrang Bagi Manusia Itu?

Bagaimana bisa semut rangrang mengendalikan hama tanaman buah? Tidak mustahil, hewan kecil ini dapat mengendalikan hama tanaman buah, misalnya jeruk, mangga, tanaman Eucalyptus, dan tanaman keras lainnya karena populasi dari habitat dan koloni mereka yang sangat tinggi hingga ribuan bahkan puluhan ribu jumlahnya.
Readmore → Tahukah Anda Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Tanaman Buah?

Kisah Sukses Budidaya Kroto Kelompok Usaha Produktif Bangkit Lagi di Bangka

Kisah Sukses Budidaya Kroto Kelompok Usaha Produktif Bangkit Lagi di Bangka - Kelompok Usaha Produktif Bangkit Lagi beralamat di Jl. Gotong Royong RT.03, Desa Pasir Garam, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung merupakan kelompok yang bisa dijadikan contoh yang inspiratif. Bagaimana tidak, setelah sekian lama melakukan usaha budidaya bermacam-macam jenis, akhirnya mereka jatuh cinta pada budidaya kroto.

Setelah sekian lama mereka geluti, budidaya kroto mulai menampakkan hasilnya. Berawal dari ide kreatif sang ketua kelompok, KUP ini mulai bangkit lagi. Berikut ini ulasanya yang dikutip dari http://bp2sdmk.dephut.go.id/

Dimotori oleh Lukas Dedi (39 tahun) yang sekaligus sebagai ketua Kelompok Tani ‘Bangkit Lagi’, para anggota dikumpulkan dan  diajak kembali memulai usaha yang baru, yaitu sebagai pengumpul dan penyedia kroto/ telur semut rangrang (Oecophylla samaragdina). Usaha ini dipilih mengingat saat ini semakin banyak penghobi dan penangkar burung kicauan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Kondisi ini berakibat meningkatnya kebutuhan kroto sebagai pakan burung, sehingga harganya melonjak mencapai Rp. 120.000/kilogram di tingkat tengkulak.

Untuk memperoleh kroto, anggota kelompok ini pergi berburu di hutan mencari sarang-sarang semut rangrang. Tak jarang mereka harus menebang pohon ketika sarang-sarang semut yang ditemukan berada pada tajuk tanaman yang tinggi.

Menyadari bahwa kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani yang didirikan pada tahun 2011 ini lambat laun mengakibatkan kerusakan hutan, maka disepakati untuk merintis dan melakukan budidaya semut rangrang. Dengan modal kesabaran dan ketekunan, para anggota kelompok tani yang berjumlah 15 orang ini, mulai melakukan pengamatan jenis, perilaku, kebiasaan dan pakan dari semut rangrang. Berdasarkan jenisnya, semut rangrang dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu semut pekerja, semut tentara dan semut ratu. Semut pekerja bertugas membuat sarang dan mencari makan bagi semut ratu. Sedang semut tentara bertugas menjaga sarang dan semut ratu dari gangguan binatang yang lain. Sementara itu, semut ratu menghabiskan waktunya tinggal didalam sarang dan bertelur.

Berdasarkan pengamatan perilakunya, semut rangrang termasuk binatang malam. Binatang ini memiliki mobilitas tinggi, lebih agresif dan mencari makan pada malam hari. Pada siang hari mereka lebih banyak tinggal di dalam dan sekitar sarang. Sementara itu tempat favorit semut rangrang membuat sarang adalah di tajuk pohon leban dan akasia. Pohon leban adalah jenis pohon lokal di Bangka Belitung, yang memiliki daun tebal dan kuat. Sarang-sarang yang ditemukan di pohon leban dapat dipastikan memiliki ukuran lebih besar, populasi semut dan jumlah telur lebih banyak, apabila dibandingkan  dengan sarang yang ditemukan pada pohon yang lain. Fakta lain bahwa semut rangrang biasa membuat sarang pada pohon yang  berada dekat dengan tumpukan sampah/ serasah. Semut biasa mencari makanan dari tumpukan sampah/ serasah tersebut.

Setelah menghabiskan waktu selama 3 bulan melakukan pengamatan, maka pada tahun 2013 kelompok tani ‘Bangkit Lagi’ semakin mantab melakukan budidaya semut rangrang. Dengan memanfaatkan bangunan bekas budidaya jamur tiram, seluruh anggota kelompok tani mulai beraktifitas kapan saja sesuai kesepakatan bersama. Di tempat itu mereka mengumpulkan dan menyiapkan botol bekas air mineral untuk membuat sarang semut rangrang modifikasi. Mereka juga membuat rak-rak kayu untuk menyusun botol-botol tersebut. Rak dibuat dalam empat tingkat, masing-masing tingkat mampu menampung 216 buah botol bekas air mineral ukuran 600 ml. Sehingga total botol bekas dalam satu rak adalah 864 buah. Rak kemudian ditaruh berjejer sejajar dan masing-masing kaki rak berada dalam air kolam dangkal yang sengaja dibangun untuk mengisolasi semut agar tidak keluar kandang.

Dengan telah dibuatkannya kandang budidaya ini, setiap kali memperoleh sarang semut rangrang di alam tidak langsung diambil krotonya dan dijual. Akan tetapi sarang berikut semut (pekerja, tentara dan ratu) dan krotonya ditaruh di atas tumpukan botol-botol air mineral. Secara perlahan semut-semut tersebut akan mencari dan memilih botol yang disukai, dijadikan sarang bagi semut ratu untuk bertelur. Masing-masing tingkatan dalam rak ditempatkan 2-3 sarang semut dari alam.

Semut rangrang memiliki fase bertelur setiap 21 hari sekali. Untuk menjaga produktifitas dari semut ratu maka faktor makanan perlu mendapatkan perhatian. Untuk itu kelompok tani ini sudah berhasil meramu makanan sendiri dengan komposisi tertentu dan dalam bentuk cairan. Makanan tersebut diberikan pada malam hari, dituang dalam wadah plastik yang dangkal, sehingga semut-semut dapat dengan mudah untuk menjangkaunya.

Kini semut-semut ratu yang diperoleh dari alam sudah mulai berproduksi. Dalam tiap botol yang dijadikan sarang, dapat dihasilkan lebih kurang 5 gram kroto. Harapan untuk mendapatkan penghasilan dari budidaya semut rangrang sudah berada di depan mata. Akan tetapi para anggota kelompok tidak lantas senang dan berpangku tangan. Mereka terus mencari informasi pendukung baik melalui buku-buku bacaan dan internet dengan pendampingan dari Anawawi, S.Hut, koordinator Penyuluh Kehutanan Kecamatan Simpang Katis.

Atas kepeduliannya dalam menjaga kelestarian hutan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan, Kementerian Kehutanan memberikan paket kegiatan Kelompok Usahatani Produktif (KUP) kepada Kelompok Tani  ‘Bangkit Lagi’. Paket kegiatan tersebut disalurkan melalui Dana Dekonsentrasi Provinsi Bangka Belitung Tahun 2013. Semoga melalui dana stimulan semacam ini dapat membantu kegiatan pemberdayaan kelompok tani yang berada di sekitar hutan. Sehingga mereka memiliki kepedulian untuk berpartisipasi menjaga dan melestarikan hutan.

Dari kutipan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:
  1. Budidaya kroto bisa dilakukan dengan sistem modern menggunakan botol bekas air mineral atau toples bekas.
  2. Keberhasilan budidaya kroto tidak lepas dari usaha dan kerja keras dalam waktu yang lama dengan mempelajari segala sesuatunya dengan teliti.
  3. Bahwa ilmu atau trk atau teknik atau cara budidaya kroto masing-masing orang atau kelompok berbeda-beda, tergantung pengalaman mereka masing-masing.
  4. Semua ini hendaknya menjadi pelajaran dan pengalaman berharga bagi kita yang ingin mengikuti jejak KUP Bangkit Lagi beternak semut rangrang.
Dan satu hal yang sangat penting dan menggembirakan, bahwa pemerintah akhirnya mau menyentuh juga dengan memberikan bantuan permodalan dan bimbingannya.

Jangan lupa baca juga:  Benarkah Bisnis Kroto Memiliki Prospek Cerah Sekarang ini?

Readmore → Kisah Sukses Budidaya Kroto Kelompok Usaha Produktif Bangkit Lagi di Bangka

Mengapa Kroto Menjadi Pakan Burung yang Sangat Disukai

Mengapa Kroto Menjadi Pakan Burung yang Sangat Disukai? - Kroto adalah sebutan telur semut rangrang. Kroto terdiri dari 2 jenis, yaitu larva dan pupa. Kroto berwarna putih bersih seperti butiran nasi. Kroto yang sering kita lihat umumnya berukuran kurang lebih panjang 0,5 hingga 0,7 cm dengan diameter 3 mili meter. Namun kadang-kadang ada juga kroto yang berukuran besar yang panjangnya 1 sampai dengan 1,5 cm dengan diameter 0.5 - 0.7 cm.

Kroto yang kecil biasanya setelah menetas akan menjadi semut rangrang, namun kroto yang besar biasanya setelah menetas akan menjadi ratu semut. Menurut perkiraan kroto calon ratu ini muncul sekitar bulan September hingga Januari, namun pada sistem budidaya dengan toples yang saya alami, kroto calon ratu muncul pada bulan Juni dan berkembang hingga menetas menjadi ratu muda (calon ratu) pada bulan Juli. Calon ratu tersebut terus berkembang hingga dapat menghasilkan telur sekitar 4 - 6 bulan lamanya.

Kroto yang dijadikan pakan burung biasanya adalah kroto yang kecil. Sebagai pakan burung, kroto sangat disukai oleh beberapa jenis burung pemakan serangga, seperti burung beo, cucak rowo, kutilang, jalak, murai batu, kacer, dan burung prenjak.

Jangan lupa baca juga: 10 Jenis PAkan Semut Rangrang Budidaya Kroto

Mengapa kroto menjadi pakan burung yang sangat disukai? Karena kroto mengandung protein yang sangat tinggi. Kroto juga mengandung zat gizi lengkap yang diperlukan burung untuk tumbuh dan berkembang. Berdasarkan penelitian, kandungan protein kroto basah adalah 47,8%. Kandungannya sangat tinggi jika dibandingkan dengan pakan lainnya.

Jenis-jenis kroto bisa digolongkan menjadi kroto basah, kroto kroto halus, dan kroto kasar. Kroto basah yang umumnya dijual di toko pakan ternak terdiri dari larva dan pupa, namun jenis kroto basah ini tidak tahan lama, biasanya jika sudah dipanen atau diambil dari sarangnya di pohon, kroto ini hanya dapat bertahan selama kurang lebih 1 - 2 hari saja.

Berbeda dengan jika masih berada di sarang, kroto bisa bertahan lama hingga menetas karena kroto dijaga telur suhu dan kelembabanya oleh para semut rangrang. Ketika telah dipanen, kroto tidak lagi terawat oleh semut rangrang, sehingga mudah busuk karena suhu dan kelembabanya tidak terjaga, apalagi sering terkena goncangan karena pindah wadah. Untuk itu agar kroto sedikit lebih awet, upayakan untuk membersihkannya dari benda asing, misalnya sisa pakan, ranting pohon dan daun jika dari alam. Jika kondisinya bersih dan kering, maka kroto akan dapat bertahan sedikit lebih lama agar tetap segar.

Jangan lupa baca juga: Kroto Pakan Burung Wajib yang Harus Dibeli oleh Pecinta Burung Ocehan
 
Readmore → Mengapa Kroto Menjadi Pakan Burung yang Sangat Disukai

Monday, September 15, 2014

Tahukan Anda Mengapa Kroto Mahal Harganya

Tahukan Anda Mengapa Kroto Mahal Harganya - Kroto merupakan telur semut rangrang yang berwarna putih. Bagi para penghobi burung kicauan, telur semut rangrang ini sudah tidak asing lagi, karena mereka selalu menyediakannya untuk pakan burung kesayangannya. Kroto merupakan barang langka yang sangat istimewa, sehingga harganya mahal, apalagi pada saat-saat tertentu, harga kroto sangatlah fantastis.

Harga yang mahal itu, tentunya bukan tanpa sebab. Jika kita telusuri, mengapa harga kroto sangat mahal, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu:
  1. Kroto merupakan pakan burung yang istimewa yang banyak mengandung zat gizi atau nutrisi penting bagi burung ocehan.
  2. Kroto merupakan pakan atau umpan memancing yang sangat digemari ikan.
  3. Di beberapa negara, kroto merupakan bahan pembuat menu makanan khas yang banyak digemari.
  4. Kroto juga merupakan salah satu bahan pembuat obat tradisional berupa obat herbal.
Semua orang tahu, kelebihan kroto sebagai pakan burung ocehan adalah:
  1. Dapat menjaga kesehatan burung.
  2. Dapat menjaga daya tahan tubuh burung dari serangan penyakit.
  3. Dapat meningkatkan performa burung kicauan ketika mengikuti kontes.
  4. Nutrisinya dapat membuat bulu burung lebih cling mengkilat.
  5. Dapat merangsang kicau burung lebih merdu.
Prospek ke depan, budidaya kroto sangatlah cerah, namun sayangnya sampai saat ini belum ada cara yang pasti sebagai patokan dalam teknik budidayanya. Kebanyakan para penangkar semut rangrang menggunakan cara sendiri-sendiri dan berbeda-beda antara peternak yang satu dengan peternak lainnya. Mereka menggunakan caranya sendiri berdasarkan pengalamannya masing-masing.

Dimungkinkan, ke depan, kroto akan menjadi barang yang sangat langka, sehingga harganya akan terus melambung.

Kemungkinan pengembangan kroto sebagai obat tradisional yang ampuh juga akan menjadi pemicu tingginya harga kroto ke depannya.
Readmore → Tahukan Anda Mengapa Kroto Mahal Harganya

Benarkah Budidaya Kroto Saat Ini Sulit Dilakukan?

Benarkah Budidaya Kroto Saat Ini Sulit Dilakukan - Siapa yang tidak ingin menikmati suksesnya budidaya kroto? Namun banyak di antara kita, terutama pembudidaya kroto baru yang mengalami kesulitan dalam budidaya kroto. Banyak sekali kendala yang mereka hadapi, termasuk juga saya.

Setelah sekian lama mencoba, bahkan hampir 2 tahun ini, dengan 2 kali percobaan, hasilnya masih belum terlihat memuaskan. Mungkin karena maksud budidaya kroto yang saya lakukan itu mencoba, jadi hasilnya juga coba-coba. Banyak yang menyampaikan di media online seperti di internet, bahwa budidaya kroto itu mudah dan dapat menghasilkan jutaan rupiah setiap bulannya, namun pada kenyataannya, ternak semut rangrang sangat sulit dilakukan. Jangankan panen, supaya kroto dapat bertahan hidup saja susah.

Tidak mudah memang memindahkan makhluk hidup ke tempat lain yang bukan habitatnya. Banyak sekali yang harus diadaptasi, seperti misalnya:
  1. Tempat atau lingkungan yang baru
  2. Sarang baru
  3. Makanan baru
  4. Minuman baru
  5. Suasana baru
Baca juga: 2 Kendala Utama Budidaya Kroto

Kita, manusia saja, jika semalam saja tidur di tempat lain, rasanya gelisah. Mungkin semut rangrang juga merasa gelisah, namun sayangnya mereka tidak bisa bicara, sehingga kita tidak mengetahuinya kegundahan hati semut rangrang.

Saya sudah dua kali mencoba dalam budidaya semut rangrang:

Pertama:

Saya membeli bibit dari Yogyakarta 2 toples dengan harga pertoples Rp. 150.000,00. dengan modal Rp. 300.000,00 itu saya memulai budidaya kroto. Bibit datang lewat jasa pengiriman barang, segera saya tempatkan pada rak budidaya. Terlihat bagus memang, semut rangrang terlihat agresif mau memakan apa saja yang kita berikan. Di dalam toples terlihat banyak krotonya (telur semut rangrangnya). Ini merupakan harapan yang bagus.

Selang beberapa minggu, setelah kroto bawaan dari penjual menetas semua, mulai muncul permasalahan, yaitu tidak ada telur yang baru. Bukan hanya itu, semut rangrang menjadi susah makan. Lama-lama anggota koloni semakin berkurang, bukannya nambah malah berkurang. Mungkin sebagian mati dan sebagian keluar rak melalui kaki rak yang airnya sering kering tak terkontrol.

Akhirnya semut rangrang seharga Rp. 300.000,00 saya musnah, setelah 10 hari saya tinggal untuk berdagang di laut karena waktu itu hari raya Idul Fitri. Setelah selesai berdagang, semut rangrang telah habis, ternyata air di kaki rak mengering dan semut rangrang kabur semua.

Kedua

Saya kembali melakukan uji coba ternak semut rangrang. Kali ini dengan mengambil sarang langsung dari alam. Kebetulan di pohon dekat rumah saudara saya ada sarang yang cukup besar. Segera saya ambil dengan bantuan saudara saya. Sarang daun dari pohon segera saya letakkan di rak yang telah ada makanan, minuman, dan toplesnya.

Selang satu hari, semut rangrang telah menempati sarang barunya, terlihat banyak sekali krotonya di dinding toples bagian atas. Pakan saya beli dari pasar berupa ulat hongkong. Ketika baru pertama kali, semut rangrang terlihat lahap dan beringas menyantap ulat hongkong. Selang beberapa minggu kemudian sama seperti pada uji coba yang pertama, hasilnya setelah kroto menetas menjadi semut rangrang, tidak ada lagi telur baru.

Entah apa sebabnya, mungkin karena tempatnya kurang nyaman, makanannya kurang cocok, atau hal lain yang saya belum tahu.

Padahal, jika membaca artikel di internet terlihat mudah melakukan budidaya semut rangrang ini. Semua petunjuk dari internet sudah saya lakukan, dari mulai memberi pakan bermacam-macam dan lainnya. Namun hasilnya masih belum bisa saya peroleh.

Dari semua yang saya alami, ada beberapa hal penting yang harus kita lakukan dalam budidaya kroto, yaitu:
  1. Cari informasi sebanyak mungkin tentang cara budidaya kroto yang benar
  2. Jangan cuma membaca di internet, tapi berusaha untuk mendatangi langsung ke peternaknya
  3. Pelajari dan pahami semua ilmu tentang budidaya kroto dengan baik
  4. Jangan memulai budidaya kroto dengan membeli bibit, karena harganya tergolong mahal
  5. Jangan membeli bibit kroto jika kita belum tahu cara beternak kroto yang benar
  6. Lebih baik mulai dari yang kecil, mulai dari yang sedikit dengan mencari bibit kroto dari alam
  7. Pelajari segala kemungkinan
  8. Dan jangan pernah menyerah jika gagal, coba lagi, karena kegagalan adalah bagian dari kesuksesan
Hal ini juga sebelumnya telah saya tulis pada semutkrangrang.blogspot.com dengan harapan ada di antara teman yang telah sukses dalam budidaya kroto mau membagikan sedikit ilmunya untuk kesuksesan kita bersama.
Readmore → Benarkah Budidaya Kroto Saat Ini Sulit Dilakukan?

Rak Budidaya Semut Rangrang Kunci Sukses Bisnis Kroto

Rak Budidaya Semut Rangrang Kunci Sukses Bisnis Kroto - Rak merupakan wadah budidaya, oleh karena itu, hal ini menjadi sangat penting untuk keberhasilan budidaya kroto itu sendiri. Langkah awal budidaya kroto adalah menyiapkan rak. Rak dalam budidaya semut rangrang digunakan untuk menempatkan sarang buatan berupa toples.

Rak bisa dibuat dengan menggunakan bahan yang mudar yang terdapat di sekitar kita, misalnya bambu atau kayu reng bekas. Kita bisa memanfaatkan kayu atau bambu bekas, karena dalam budidaya kroto ini tidak memberikan beban yang berat terhadap rak.  Untuk menghemat lokasi tempat dan biaya, rak sebaiknya dibuat dengan bersusun atau tingkat.

Rak budidaya kroto dapat dibuat dengan mudah dan sederhana. Kita bisa membuat rak budidaya dengan ukuran, sebagai berikut:
  1. Panjang 2 meter
  2. Lebar 0,5 meter
  3. Tinggi 1,5 meter
  4. Susun 4
  5. Jarak antar susunan 30 cm
Dengan menggunakan rak ukuran 2m x 0,5m x 1,5m dengan 4 susun kita bisa menempatkan 100 sarang toples, bahkan bisa lebih. Kita bisa membuat rak sendiri, walaupun kita bukan tukang. Rak dibuat dengan sederhana, hanya dengan bantuan paku saja, sehingga akan lebih mudah membuatnya dalam waktu singkat. Beri pengaman di tepi rang agar sarang toples tidak mudah jatuh. Pengaman bisa dibuat dengan menggunakan kayu reng yang dipaku sekeliling rak.

Berikut ini 2 hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan rak budidaya kroto di rumah kita, yaitu:
  1. Penempatan rak. Jarak rak dari dinding minimal 40 cm agar cicak tidak bisa menjangkau rak. Dalam penempatannya, berikan wadah air/oli bekas pada masing-masing kaki rak untuk memproteksi semut rangrang agar tidak keluar dari rak budidaya.
  2. Jauhkan segala macam benda dari dekat rak, karena dikhawatirkan benda itu akan menyentuh rak yang dapat berakibat fatal. Benda yang bersinggungan langsung dengan rak dapat dijadikan jembatan untuk semut rangrang pergi dari rak budidaya.
Readmore → Rak Budidaya Semut Rangrang Kunci Sukses Bisnis Kroto

Benarkah Bisnis Kroto Memiliki Prospek Cerah Sekarang ini?

Benarkah Bisnis Kroto Memiliki Prospek Cerah Sekarang ini? - Siapa yang tak kenal dengan kroto? Kroto adalah telur semut rangrang. Kroto sudah bukan merupakan barang yang asing bagi kita. Bagi para peternak burung ocehan, para pecinta burung ocehan, dan para pemancing, kroto sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Kroto merupakan pakan burung yang sampai saat ini menjadi idola karena mutunya yang bagus dalam meningkatkan performa burung ketika manggung. Kroto bisa kita dapatkan dengan mudah di pasar atau toko pakan ternak/pakan burung.

Kroto yang dijual di pasaran selama ini adalah hasil tangkapan dari alam. Pasaran hanya mengandalkan para pencari kroto, sehingga ketika musim penghujan kroto menjadi sangat langka dan harganya akan sangat tinggi. Pada hari-hari besar tertentu juga kroto menjadi barang yang sangat langka, apalagi ketika hara raya Idul Fitri, karena para pencari kroto pada waktu itu akan libur.

Melihat kondisi yang demikian, beberapa orang berpikir keras untuk menemukan solusi kelangkaan kroto tersebut. Al hasil, terciptalah budidaya kroto secara modern. Pada awalnya memang susah, kendala awalnya adalah:
  1. Bagaimana cara memindahkannya dari alam ke penangkaran?
  2. Bagaimana cara membuat kandangnya/tempat budidayanya?
  3. Bagaimana pakannya?
  4. Bagaimana cara perawatannya?
  5. Bagaimana mengatasi gigitan semut rangrang?
  6. Bagaimana dan masih banyak bagaimana beternak semut rangrang?
Beberapa kendala di atas seperti yang tertulis pada blog: http://semutkrangrang.blogspot.com/

Bukan manusia namanya kalau nyerah begitu saja. Dengan Trial and Error, akhirnya ada beberapa orang yang berhasil menemukan caranya. Memang terasa asing mendengarnya, masa semut rangrang diternakan? Ada-ada saja. Bagi sebagian orang ini terlihat mustahil. bagi yang suka tantangan, ini akan menjadi sebuah tantangan yang menyenangkan, karena ada harapan jika berhasil menangkarkan semut rangrang kita akan bisa meraup hasil yang begitu melimpah karena harga kroto yang fantastis.

Dari waktu ke waktu harga kroto cenderung naik, berbeda dengan produk pakan burung lainnya yang harganya fluktuatif, harga kroto cenderung naik karena ketersediaanya di alam semakin menipis. Perburuan kroto yang tanpa memperdulikan kelestariannya menjadi penyebab utama menghilangnya habitat semut rangrang di alam.

Hal ini merupakan kerugian bagi para petani, pasalnya semut rangrang adalah predator alami bagi hama dan pengganggu pohon, terutama pohon buah. Dengan adanya semut rangrang di pohon, buah akan menjadi aman dari serangan ulat.

Berdasarkan beberapa alasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa budidaya kroto ternak semut rangrang akan menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan yang memiliki prospek sangat cerah.

Jangan lupa baca juga:  10 Hal yang Membuat Prospek Budidaya Kroto sangat Menguntungkan

Readmore → Benarkah Bisnis Kroto Memiliki Prospek Cerah Sekarang ini?

Semut Rangrang Budidaya Kroto Tak Kenal Maka Tak Sayang

Semut Rangrang Budidaya Kroto Tak Kenal Maka Tak Sayang - Semut rangrang merupakan serangga yang memiliki kemampuan luar biasa dalam membuat sarangnya untuk tempat tinggalnya sekaligus tempat berkembang biak. Semut rangrang merupakan serangga atau semut yang memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaannya adalah bahwa semut rangrang merupakan penghasil telur yang memiliki harga atau nilai jual yang mahal, yaitu kroto.

Semut rangrang adalah semut yang berwarna merah dengan ukuran besar yang dapat kita jumpai di pohon-pohon di sekitar rumah atau di pekarangan atau di hutan. Semut rangrang dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk anyaman untuk sarangnya. Semut rangrang mampu menarik dan membentuk daun untuk dijadikan sarang. Dalam bahasa Inggris ia disebut weaver ant atau "semut penganyam". Semut rangrang mampu membuat sarang dengan beberapa daun yang dianyam membentuk ruangan. Rangrang merupakan serangga sosial yang dalam hidupnya membentuk koloni. Koloni rangrang dapat sangat tinggi populasinya.

Kemampuan semut rangrang dalam membuat sarang memang sangat luar biasa, mereka bersama-sama menarik beberapa daun kemudian dibentuk melengkung, disatukan, membentuk suatu ruangan dengan beberapa kamar di dalamnya. Kamar-kamar tersebut terbentuk dengan bantuan semacam jaring laba-laba yang sangat rapat, sehingga bentuknya hampir mirip dangan kain mori putih yang kuat untuk berlindung dan berkembang biak.

Jaring-jaring atau langit-langit putih tersebut digunakan untuk menyimpan dan merawat telurnya sampai menetas menjadi semut rangrang baru. Sebuah bentuk kerjasama yang sangat besar dan luar biasa kompaknya saat beberapa semut menarik daun agar bisa dibentuk menjadi sarang. Mereka berjuang sekuat tenaga dengan semboyan bersatu kita teguh untuk membuat sarang.

Selain sebagai tempat berlindung dan berkembang biak, sarang semut rangrang di alam digunakan untuk merawat telurnya selama proses pematangan dan penetasan. Pada saat proses inilah, kelangsungan hidup semut rangrang terancam. Ancaman ini datang justru dari manusia yang seharusnya melindungi dan melestarikannya.


Readmore → Semut Rangrang Budidaya Kroto Tak Kenal Maka Tak Sayang