Wednesday, October 29, 2014

10 Hal yang Membuat Prospek Budidaya Kroto sangat Menguntungkan

10 Hal yang Membuat Prospek Budidaya Kroto sangat Menguntungkan - Kroto merupakan pakan burung yang sangat disenangi oleh pecinta burung ocehan karena nilai proteinnya yang sangat tinggi yang bermanfaat untuk meningkatkan performa burung dalam berkicau.

Alasan di atas sangat masuk akan sehingga terbukanya peluang bisnis yang sangat menjanjikan, yaitu budiaya kroto atau ternak kroto.

Berikut ini 10 Hal yang Membuat Prospek Budidaya Kroto sangat Menguntungkan:
  1. Kondisi alam Indonesia sangat cocok untuk berkembanganya semut rangrang, hal ini karena Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat mendukung kehidupan semut rangrang dalam berkembang biak.
  2. Permintaan pasar akan kroto segar sangat tinggi, sementara pasokan dari alam sangat kurang karena habitatnya yang semakin punah.
  3. Budidaya kroto masih sangat sulit dilakukan, karena belum ada panduan budidayanya yang benar, secara jelas dan rinci. Mereka yang telah berhasil enggan membagikan ilmunya. Selengkapnya bisa dibaca pada: Benarkah Budidaya Kroto Saat Ini Sulit Dilakukan?
  4. Persaingan budidaya kroto masih sangat rendah karena belum banyak peternak yang berhasil dalam budidaya kroto.
  5. Budidaya kroto tidak memerlukan tempat yang luas. Perawatannya juga tidak terlalu rumit. Hama dan Penyakit terbilang tidak ada. Modal juga bisa sangat kecil jika kita mau mencari bibit kroto di alam langsung.
  6. Para pecinta burung ocehan kian hari kian banyak yang imbasnya membutuhkan kroto dalam jumlah yang besar sebagai pakan burung ocehan yang berkualitas.
  7. Indonesia memiliki hari-hari tertentu di mana kroto menjadi sangat langka, bahkan tidak ada, yaitu ketika hari besar agama tiba, maka harga kroto menjadi sangat mahal, karena para pencari kroto di alam libur, sementara burung harus tetap diberi makan kroto.
  8. Pemerintah sudah mulai memperhatikan budidaya kroto, seperti misalnya yang dilakukan oleh peternak kroto dari Bangka yang selengkapnya bisa di baca pada: Kisah Sukses Budidaya Kroto Kelompok Usaha Produktif Bangkit Lagi di Bangka
  9. Dengan budidaya kroto semi alam, kita juga bisa memanfaatkan kroto sebagai pembasmi hama tanaman buah.
  10. Hal yang sangat menggiurkan pada prospek budidaya kroto adalah harganya yang sangat mahal hingga mencapai Rp. 250.000,- per kg pada hari-hari tertentu.
Jangan lupa baca juga: Inilah 10 Pertanyaan Orang yang Akan Memulai Budidaya Kroto

Readmore → 10 Hal yang Membuat Prospek Budidaya Kroto sangat Menguntungkan

Jenis Burung yang Terancam Punah dan Anis Punggung Merah Penemuan Baru di Buton

Jenis Burung yang Terancam Punah dan Anis Punggung Merah Penemuan Baru di Buton - Hasil pengamatan Tim Survey Operation Wallacea, berdasarkan kategori IUCN terdapat 5 jenis burung terancam punah (threatened) dan 13 jenis burung hampir terancam punah (near-threatened). Dari seluruh jenis tersebut, salah satu yang menarik perhatian pengamat burung adalah maleo senkawor (Macrocephalon maleo).  Burung ini hidup di SM Buton Utara dan memiliki beberapa keunikan.  Saat berkembang biak, maleo menyimpan telurnya pada pasir yang sudah digali.

Maleo termasuk jenis burung precocial dimana  saat embrio (dalam telur) mengalami pertumbuhan pesat.  Saat menetas anak langsung keluar mencari makan dan berjalan sendiri tanpa dipelihara induknya. Pengamat burung sering bersabar, menunggu hingga berjam-jam mengintip kejadian burung saat itu.  Hal tersebut telah menjadi pengalaman yang menakjubkan bagi mereka, terutama karena perilaku maleo dan bentuk tubuhnya sangat unik.  Perilakunya sering menggali tanah di saat musim berbiak, bagian kepalanya menjendul dibelakang, dan kakinya yang besar (megapode). Selain itu, marga maleo termasuk endemik Sulawesi, statusnya terancam punah, dan dilindungi undang-undang Republik Indonesia.

Hutan Lambusango di Pulau Buton Sulawesi Tenggara

Hutan lambusango telah dijadikan tempat ideal bagi para pengamat burung jika ingin melakukan studi lebih terukur khususnya tentang studi populasi.  Di Hutan Lambusango telah tersedia 6 buah blok transek sepanjang 4 x 3 Km. Di masing-masing transek para pengamat burung biasanya melakukan studi populasi burung dengan menggunakan titik hitung (point count). Di dalam hutan, sangat sulit untuk melihat burung-burung karena tertutup oleh kanopi pohon yang rapat. Dalam konsisi ini, biasanya para pengamat burung lebih mengutamankan identifikasi burung dengan menggunakan suara. Berdasarkan hasil pengamatan, beberapa jenis burung endemik yang umum dijumpai di Hutan Lambusango relatif banyak, diantaranya : pelanduk Sulawesi (Trichastoma celebense), bubut Sulawesi (Centropus celebensis), pelatuk-kelabu Sulawesi (Mulleripicus fulvus), dsb. Burung-burung tersebut semuanya termasuk burung yang sering bersuara. Berawal dengan membedakan jenis burung tersebut melalui suara, para pengamat pemula bisa melakukan latihan membedakan jenis-jenis burung di Pulau Buton dan sekitarnya melalui suara.

Burung Penemuan Baru di Pulau Buton Sulawesi Tenggara

Kawasan wallacea menurut beberapa ahli merupakan kawasan yang masih sedikit diteliti oleh para ilmuwan.  Sampai saat ini masih terbuka bagi para ilmuwan untuk menemukan jenis-jenis atau sub jenis baru.  Para pengamat burung akan memperoleh kesempatan berharga, bersama para ilmuwan menemukan beberapa jenis atau sub jenis baru di kawasan ini. Pengalam untuk menemukan hal-hal baru ini tentu akan menjadi sesuatu hal yang istimewa.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun (1995 – 2005), telah ditemukan 1 sub jenis burung baru, anis punggung-merah/ Kabaena Trush (Zoothera erythronota kabaena subsp.nov.). Penemuan ini telah dipublikasikan oleh Dean dkk. (2002) dalam jurnal Forktail 18. Satu lagi penemuan baru adalah ditemukannya kemungkinan sub jenis atau jenis baru burung kacamata di Wangi-wangi. Burung ini memiliki perbedaan signifikan dengan burung kacamata laut atau kacamata Sulawesi yang tercatat dalam buku panduan lapangan Coates dan Bishop (1997). Dalam buku tersebut dideskripsikan bahwa Kacamata laut dan Kacamata Sulawesi yang terdapat di Sulawesi Tenggara paruhnya berwarna hitam. Kacamata yang baru ditemukan di Wangi-wangi ini memiliki paruh berwarna kuning, ukuran paruh dan kepalanya agak besar. Namun demikian, untuk memastikan apakah burung tersebut termasuk jenis atau sub jenis baru perlu studi mendalam. Perlu dilakukan analisis DNA dan menangkap beberapa sampel burung untuk disimpan di museum.

Sumber: Pulau Buton sebagai Surga bagi Para Pengamat Burung Oleh : Henry Ali Singer
Readmore → Jenis Burung yang Terancam Punah dan Anis Punggung Merah Penemuan Baru di Buton

63 Jenis Burung Endemik di Pulau Buton Wallacea Sulawesi Tenggara

63 Jenis Burung Endemik di Pulau Buton Wallacea Sulawesi Tenggara - Pengamat burung di dunia sangat banyak sekali yang tergabung dalam beberapa klub dan organisasi pecinta burung. Di Inggris terdapat sekitar 2 juta orang lebih yang masuk sebagai anggota pecinta burung (RSPB).  Para pengamat burung sering berkeliling dunia untuk “berburu burung” di alam dengan cara mengamati dan mencatat berbagai jenis burung liar di habitat aslinya.  Mereka merasa senang seandainya bisa melihat jenis-jenis burung baru di suatu tempat untuk dicatatkan dalam buku hariannya.

Pulau buton menawarkan hal tersebut bagi para pengamat burung dunia. Di pulau Buton dan sekitarnya terdapat 63 jenis burung endemik. Dengan demikian, pengamat burung akan disuguhi oleh 63 jenis burung baru yang tidak bisa mereka lihat di negara lain. Hal ini tentu sangat menyenangkan bagi mereka, karena bisa mereka menambah daftar jenis burung baru di habitat aslinya.

Sebagian besar burung endemik Pulau Buton dan sekitarnya hidup di dalam atau berbatasan dengan hutan. Di wilayah Buton, Kabaena, dan Wakatobi tidak ada jenis burung laut yang tergolong endemik. Burung laut umumnya memiliki daerah jelajah tinggi, bahkan banyak di antaranya sering bermigrasi jauh sampai ke negara lain. Oleh karena itu, sebagian besar burung laut tidak dimasukkan dalam daftar endemik.  Burung-burung yang hidup di hutan, sebagian besar daerah jelajahnya lebih kecil.  Sebagian besar burung-burung hutan di Pulau Buton tidak menyebrang ke pulau lain seperti Kabaena atau Wakatobi. Karena lebih banyak kemungkinan menemukan burung endemik di Pulau Buton, para pengamat burung akan senang untuk tinggal lebih lama di pulau ini.

 Daratan pulau Buton masih ditumbuhi oleh hampir setengahnya (45%) hutan alam.   Di daerah hutan ini biasanya pengamat burung dimanjakan oleh burung endemik. Apalagi, hutan Pulau Buton dikenal sebagai hutan yang vegetasinya “miskin” sehingga terlihat tidak terlalu rapat. Seorang pengamat burung bisa melihat burung pada ke dalaman hutan yang agak jauh. Beberapa jenis burung endemik seperti:
  1. burung kaca mata Sulawesi
  2. cabai panggul-kelabu (Dicaeum celebicum)
  3. bilbong pendeta (Streptocitta albicolis)
  4. julang Sulawesi (Aceros cassidix)
  5. burung jalak tunggir-merah (Scissirostrum dubium)
Di desa-desa yang berbatasan dengan hutan dapat dilihat ratusan burung jalak tunggir-merah (Scissirostrum dubium), yang marganya tergolong endemik Sulawesi sangat sering dijumpai terbang, mencari makan dan membuat sarang pada pohon bersama ( flocking) sering terlihat dipinggir hutan.
 
Penulis: Henry Ali Singer
Readmore → 63 Jenis Burung Endemik di Pulau Buton Wallacea Sulawesi Tenggara

10 Cara Pemberian Kroto sebagai Pakan Burung Ocehan yang Harus Kita ketahui

10 Cara Pemberian Kroto sebagai Pakan Burung Ocehan yang Harus Kita ketahui - Kroto adalah pakan burung ocehan yang sangat baik dan berkualitas karena mengandung protein yang sangat tinggi, hingga 48%. Tingginya protein kroto terbukti mampu menjaga dan meningkatkan vitalitas burung sehingga dapat menghasilkan bunyi yang merdu, nyaring, kuat, dan utamanya konsisten.

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian kroto sebagai pakan burung ocehan, yaitu:
  1. Kita harus mengetahui kebiasaan burung sejak kecil, apakah sudah terbiasa diberi makan kroto apa tidak?
  2. Jika sejak kecil burung telah terbiasa makan kroto, maka tidak ada masalah, namun jika tidak terbiasa, maka burung bisa kaget dan mogok makan, bahkan buruknya lagi bisa berhenti ngoceh.
  3. Porsi kroto sebagai pakan burung harus pas, jangan berlebih atau kurang dan harus rutin terjadwal.
  4. Pemberian pakan kroto dilakukan 2 kali dalam seminggu, yaitu pada pagi hari pukul 07.30 dan sore hari pukul 15.30.
  5. Pemberian kroto sebaiknya setelah burung diangin-anginkan dan setelah sangkar dibersihkan dari kotoran.
  6. Jika burung akan mengikuti kontes, maka frekwensi pemberian kroto bisa ditingkatkan menjadi 4 kali dalam seminggu.
  7. Para kicau mania memiliki kiat sendiri-sendiri dalam pemberian kroto pada burungnya, bahkan ada yang memberikan kroto setiap hari, itu bergantung pada kebiasaan burung itu sendiri dalam makan kroto.
  8. Pemberian kroto hendaknya dilakukan dengan hati-hati, yaitu usahakan semut rangrang tidak terbawa atau termakan burung, karena semut rangrang memiliki zat feromon yang baunya sangat menyengat dan menimbulkan efek getir dan panas jika termakan burung yang dapat mengganggu pita suara burung.
  9. Jumlah kroto yang diberikan pada burung tergantung kebiasaan sejak kecil. Ada beberapa orang yang hanya memberikan 5 hingga 10 butir saja setiap kali memberikan pakan. Juga ada yang 1 sendok teh.
  10. Pemberian kroto sebagai pakan burung ocehan harus diawasi dengan teliti, karena kroto memiliki protein yang sangat tinggi, dikhawatirkan akan terjadi kelebihan nutrisi pada burung jika porsinya kebanyakan.
Readmore → 10 Cara Pemberian Kroto sebagai Pakan Burung Ocehan yang Harus Kita ketahui

Maleo Burung Pengicau yang Dilindungi dari Pulau Buton

Maleo Burung Pengicau yang Dilindungi dari Pulau Buton - SEJARAH ASAL MULA ADANYA BURUNG MALEO DI PULAU BUTON YANG SAAT INI MERUPAKAN SATWA YANG DILINDUNGI OLEH PEMERINTAH
Oleh: Raden Muhammad Hoesein Hambari

LATAR BELAKANG
Burung Maleo di Pulau Buton dibawah oleh Muhammad Ali Idrus Putera Raja Aden yang menikah dengan Puteri Raja Pasai yang bernama Sultan Ahmad I atau ayah kandungnya berasal dari Sultan Brunei Pertama yang bernama Sultan Sulaiman Syarif Ali yang dinobatkan pada tahun 1298 Masehi.
Muhammad Ali Idrus ini bersepupu dengan Musarafatul Izzati Al Fakhriy Puteri tunggal Abdullah Badiy Uz Zamani dari Yatsrib-Madinah-Arabia dari keturunan Baginda Sayidina Ali Bin Abithalib. Menjelang dewasa ayah Al Fakhriy atau di Buton dikenal dengan nama Wa Kaa Kaa sebagai Raja Buton Ke-I tahun 1311-1332 Masehi.

Timbul pertanyaan : mengapa Al Fakhriy dari Madinah dan Muhammad Ali Idrus dari Pasai sampai di Pulau Buton ?

Sejarahnya sebagai berikut:

Muhammad Ali Idrus yang kawin dengan Puteri Raja Pasai itu mendengar berita bahwa pamannya bernama Abdullah Badiy Uz Zamani di Yatsrib Madinah telah meninggal dunia sehingga ia berangkat ke Madinah untuk ziarah kubur sekalian akan membawa sepupunya Al Fakhriy. Sesampainya di Madinah, Muhammad Ali Idrus berziarah dan mendengar cerita bahwa sepupunya yang telah ditinggal ayahnya itu pernah dia dilamar oleh Putera Raja Persia bernama Baidul Hasan tetapi dia tidak mau. Lantas untuk menghindari lamaran berikutnya oleh Putera Raja Persia itu dia setuju untuk ikut ke Pasai bersama Muhammad Ali Idrus. Tetapi rupanya hal ini diketahui oleh Putera Raja Persia bahwa Al Fakhriy itu akan ikut sepupunya ke Pasai, sehingga dia dilamar lagi yang kedua kalinya, namun Al Fakhriy tetap menolak halus lamaran tersebut dengan alas an bahwa dia belum ada niat untuk berkeluarga. Waktu itu Muhammad Ali Idrus sedang ke Johor pergi mengawinkan anak tunggalnya bernama Sulaiman Syarif Ali. Di Johor Muhammad Ali Idrus bertemu dengan Panglima mongol bernama Khun Khan Ching yang ketika itu sedang diperintah oleh Kaisar Mongol yang bernama Khubilai Khan. (baik Kaisar Tiongkok dan Khun khan Ching disebut Cina islam dari Hoe-Hoe daerah tar-tar dengan gelar Dung Kung Sang Hiang dan di Buton dikenal dengan nama Dungku Cangia). Khun Khan Ching atau Dungku Cangia lari berlindung ke Johor karena telah kalah perang waktu dia diperintah oleh kaisarnya meyerang Kerajaan Mojopahit di Jawa Timur).

Dalam buku sejarah Wali Songo, diceritakan pasukan Tar-Tar dari Mongol itu menang waktu menyerang Kerajaan Singosari. Namun sekembalinya dari peperangan pasukan tersebut melewati Sungai Berantas lantas digempur habis-habisan oleh pasukan raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit, sehingga pasukan Tar-tar tersebut lari kocar-kacir dan banyak yang meninggal dan Panglimanya bernama Khun Khan Ching menyelematkan diri lari ke Johor.

Muhammad Ali Idrus disamping bertemu dengan Khun Khan Ching di Johor, juga bertemu dengan seorang relawan bernama Sang Ria Rana, kemudian setelah acara pernikahan Puteranya di Johor selesai, kedua sahabatnya itu diajaknya ke Pasai dan merekapun setuju. Sesampainya di pasai sepupunya Muhammad Ali Idrus bernama Al Fakhriy menyampaikan bahwa ada utusan Raja Persia untuk melamarkan anaknya dengan dia tetapi Al Fakhriy menolaknya dengan halus dan kemudian Raja Persia itupun menjadi marah dan mengancam akan mengambil paksa Al Fakhriy ke Pasai. Akhirnya Al Fakhriy mengajak sepupunya Muhammad Ali idrus untuk keluar dari Pasai dan Muhammad Ali Idrus pun berunding dengan kedua sahabatnya itu dan sepakat akan keluar meninggalkan Pasai dengan mengendarai sebuah kapal yang bernama Magela Hein’s. Perjalananpun tak tentu arah menuju wilayah timur dan akhirnya terdampar di Pulau Buton tepatnya di Sorawolio.

Setelah tiba di Sorawolio, mereka berempat berpisah; Khun Khan Ching dan Sang Ria Rana menuju ke Tobe-Tobe Buton, sedang sepupunya Muhammad Ali idrus menuju ke Maligano Buton untuk membawa Burung Maleo atau dalam bahasa buton dikenal dengan nama Burung Mamua. Burung ini dibawanya dari Palembang ketika saat mengunjungi anaknya bernama Sayid Lillah yang berasal dari anak pada istri keduanya bernama Embo Endang. Ternyata sehabis melepas Burung Maleo di Maligano Buton Utara, Muhammad Ali Idrus kawin disana dengan Puteri Sangia Pure-Pure bernama Wa Birah. Dari hasil perkawinan Muhammad Ali Idrus dengan Wa Birah dikarunia seorang Puteri bernama Wa Nambo Yitonto atau nama gelar Wa Sala Bose. Pada waktu itu di Maligano Muhammad Ali idrus diberi gelar Lakina Maligano yang saat ini berdasarkan sejarah ini telah diabadikan menjadi Desa Maligano, Ronta Kabupaten Muna.

Sedangkan sepupunya bernama Al Fakhriy yang tinggal di Sorawolio dia bertapa selama 13 tahun lamanya didalam rumpun bambu tolang dan setelah 13 tahun ia bertapa lantas diketemukan oleh dua sahabatnya bernama Khun Khan Ching atau Dung Kung Sang Hiang dan Sang Ria Rana, dimana ketika itu tanpa sengaja kedua sahabatnya sedang mencari bambu tolang untuk mau dijadikan perangkat bubu penangkap ikan di laut. Pada saat sebelum diketemukan Al Fakhriy dalam rumpun bambu tolang tersebut, anjing yang dibawah oleh Sang Ria Rana menggonggong karena melihat sesuatu didalam rumpun bambu tolang tersebut namun kedua sahabatnya tersebut tetap dia menebas bambu tersebut dan mengenai rambut Al Fakhriy yang sedang bertapa sampai kedengaran suara Kaa Kaa karena Puteri Al Fakhriy rambutnya sedikit kena sobekan parang. Berdasarkan penemuan inilah dan teriakan inilah kedua sahabatnya memberi nama Al Fakhriy sebagai Wa Kaa Kaa dan diapun ketika itu menjadi perempuan sakti mandraguna setalah melalui pertapaan selama 13 tahun lamanya itu.

Kesaktian perempuan bernama Wa Kaa Kaa inipun gaunya melebar kemana-mana hingga didengar oleh 4 (empat) orang penguasa Buton juga mereka sakti yakni Si Panjonga yang berkuasa di Tobe-Tobe, Si Malui yang berkuasa di Kamaru, Si Jawangkati yang berkuasa di Wasuemba dan Si Tamanajo yang berkuasa di Gunung Lambelu yang dikenal dengan gunung Kamasope.
Si Panjonga dan Si Tamanajo berasal dari Melayu-Pasai, sedangkan Si Malui dan Si Jawangkati berasal dari Pariaman Sumatera Barat. Mereka berempat adalah orang orang sakti mandraguna keturunan para wali allah datang ke Pulau Buton atas petunjuk ghaib dan berombongan kira-kira tahun 1236 Masehi.

Setelah mendengar berita bahwa di Sorawolio ada seorang pertapa perempuan yang ghaib, kermpat penguasa itu menjemputnya dengan membawa Wa kaa Kaa dengan sebuah tandu selanjutnya di bawah ke Istana Sipanjonga di Tobe-Tobe dan sekarang diabadikan Tobe-Tobe itu menjadi Keraton Buton. Dan ditempat injak kaki pertamanya Wa Kaa Kaa berbentuk lubang model mulut kelamin perempuan dan diabadikan menjadi tempat upacara pelantikan Raja-Raja atau Sultan-Sultan di Buton dan lubang itu sampai saat ini masih bias dijumpai letaknya persis dibelakang Mesjid Agung Keraton Buton dan Wa Kaa Kaa pun ketika itu dinobatkan menjadi Raja Pertama Buton.

Dari uraian sejarah di atas, jelas bahwa asal mula adanya Burung Maleo yang saat ini merupalan satwa yang sangat dilindungi oleh Pemerintah dan masuk RDB (Red Data Book) hanya terdapat di Pulau Buton, dan hingga saat ini telah berkembang ke seluruh Sulawesi.

Dalam hasil survey yang dilakukan pada tahun 1979 untuk menentukan habitat Burung Maleo, di Sulawesi Tenggara terdapat tiga tempat, yakni di Bubu Buton utara dimana pantainya berpasir hitam, di pantai maligano dan di Tanjung Kolono Konawe Selatan. Tetapi sayang telur-telurnya banyak diambil oleh orang yang tidak bertanggungjawab dimana juga penjagaannya kurang intensif sehingga perkembangan Burung Maleo itu kurang baik.

Satu lagi kisah antropologis manusia dan margasatwa yang terukir sebagai pelaku sejarah di Pulau Buton pada zamannya dan diperlukan penelitian lebih lanjut secara aksiologis hubungan-hubungan antar atropologis manusia dan ethmologis manusia yang mendiami pulau Buton masa lalu hubungannya dengan silsilah bangsa-bangsa di dunia termasuk konstelasi margasatwanya. Bagi para ahli arkiologis, antropologis kontemporer, ethnologis dan sejarah kini anda semua ditantang untuk dapat menguak bagian-bagian dari kisah ini guna pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dan sejarah Indonesia bagi anak cucu kita di kemudian hari.

Jangan lupa baca juga: Inilah 10 Burung Pemakan Kroto

R.M. HOESEIN HAMBARI adalah Ketua Pembinah Al Hikmah Sulawesi Tenggara
(Beliau Telah Wafat Tahun 2004 Lalu di Kendari).
Sumber dari blognya Bapak La Ode Muhammad Ali Habiu: BumiButon.Blogspot.Com
Readmore → Maleo Burung Pengicau yang Dilindungi dari Pulau Buton

Apakah Suhu Udara Kandang yang Panas Berpengaruh pada Perkembangan Semut Rangrang?

Apakah Suhu Udara Kandang yang Panas Berpengaruh pada Perkembangan Semut Rangrang? - Berikut ini pertanyaan dari Mas Agus Rusli pada G+ tentang suhu udara yang panas dan pengaruhnya terhadap perkembangan semut rangrang di dalam kandang budidaya.

Pertanyaan:
Kang Kroto kalau kandangnya suhunya panas pengaruh gak buat perkembangan semutnya? Terima kasih.

Jawaban saya:
Mas Agus Rusli, setau saya gak apa apa, asal cukup fentilasi udara. Udara dapat keluar masuk dengan bebas agar udara di dalam kandang tidak terlalu lembab dan tidak terlalu panas.

Seperti kita ketahui, habitat asli semut rangrang di alam adalah pada pepohonan yang rimbun, bisa di pekarangan rumah, perkebunan, ataupun di hutan. Semut rangrang biasanya bersarang pada pepohonan yang memiliki daun rimbun.

Bisa disimpulkan bahwa, semut rangrang menyukai suhu udara yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

Untuk menyesuaikan kandang budidaya kroto agar mirip habitat aslinya di alam, maka perlu adanya fentilasi udara yang cukup, agar udara dapat keluar masuk dengan bebas, sehingga suplai oksigen ke dalam kandang berjalan normal demi kenyamanan dan perkembangbiakan semut rangrang.

Sirkulasi udara yang kurang baik menyebabkan suhu menjadi ekstrim, bisa terlalu panas atau terlalu dingin. Agar kandang tidak kekurangan oksigen, maka sirkulasi udara harus lancar, karena oksigen merupakan kebutuhan utama makhluk hidup dalam bernafas agar tetap hidup dan sehat.

Demikian jawaban saya atas pertanyaan: Apakah Suhu Udara Kandang yang Panas Berpengaruh pada Perkembangan Semut Rangrang?

Jika ada kekurangan mohon dimaafkan karena saya juga masih belajar dalam budidaya kroto, dan mohon disempurnakan dengan menuliskan komentar di bawah ini untuk kesuksesan bersama.

Demikian semoga bermanfaat
Readmore → Apakah Suhu Udara Kandang yang Panas Berpengaruh pada Perkembangan Semut Rangrang?

Friday, October 24, 2014

Benarkah Kroto Bisa Membuat Burung Rajin Berkicau Riang?

Benarkah Kroto Bisa Membuat Burung Rajin Berkicau Riang? - Akhir-akhir ini banyak teman saya yang mulai meminati burung ocehan. Menurut mereka, memelihara burung ocehan yang rajin berkicau bisa menghilangkan stress. Meskipun harganya mahal, mereka berani membeli, "Karena kesenangan dan kegemaran itu mahal harganya" ucap mereka.

Sudah selayaknya, burung mahal tentu saja harus dirawat dengan mahal pula agar performa manggungnya tetap konsisten menghibur pemiliknya. Salah satu syarat agar burung tetap rajin berkicau dengan tetap terjaga kondisi fisik dan performanya adalah dengan menjaga pakannya. Pakan harus memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.

Merawat burung agar tetap rajin ngoceh bukan hal yang gampang. Jika tidak tepat dalam merawat dan memeliharanya, maka burung kesayangan yang harganya mahal dan bahkan mungkin burung yang tadinya sudah pernah menjuarai kompetisi atau kontes burung akan mengalami drop mentalnya dan kembali menjadi burung bakalan biasa yang bisu.

Hal itulah yang paling ditakutkan oleh para hobiis burung ocehan.
Baca juga: 10 Cara Pemberian Kroto sebagai Pakan Burung Ocehan yang Harus Kita ketahui

Seperti halnya manusia, burung juga memerlukan pakan atau nutrisi tambahan agar tetap terjaga kesehatan dan performanya sehingga tetap rajin berkicau riang setiap harinya. Salah satu pakan berkualitas tinggi yang mengandung banyak protein adalah kroto.

Kandungan protein pada kroto sangat tinggi yang dapat menjaga stamina burung kicauan dan dapat pula memancing agar burung semakin rajin ngoceh. Kadar protein yang tinggi, yaitu kurang lebih 48 persen, mampu membantu agar kondisi fisik burung semakin terjaga kesehatan dan performanya.

Intinya, kroto harus tetap tersedia setiap hari sebagai pakan burung ocehan yang berkualitas agar burung selalu dapat memanjakan pemiliknya dengan berkicau merdu setiap harinya.
Jangan lupa baca juga:

Readmore → Benarkah Kroto Bisa Membuat Burung Rajin Berkicau Riang?

Thursday, October 23, 2014

Inilah 10 Burung Pemakan Kroto

Inilah 10 Burung Pemakan Kroto - Kroto sampai saat ini masih menjadi primadona sebagai pakan burung nomor satu yang berkualitas. Oleh sebab itu harganya menjadi sangat fantastis (Rp. 150.000,- hingga Rp. 200.000,- per kg).

Harga semahal itu sebanding dengan kandungan proteinnya yang sangat tinggi sebagai pakan burung ocehan. Lalu burung apa saja yang suka dengan hidangan lezat dan menyehatkan berupa kroto ini?

Berikut ini Inilah 10 Burung Pemakan Kroto:

1. Murai Batu
 
Inilah 10 Burung Pemakan Kroto
Murai batu dikenal juga sebagai Kucica hutan (Copsychus malabaricus) yang merupakan burung pengicau yang keadaanya terancam akibat perburuan. Termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau burung cacing. Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa. Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara Kucica Alis-putih (Copsychus malabaricus stricklandii) sebagai spesies tersendiri. Memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau. Badan berukuran 14-17 cm.

2. Anis Merah

Inilah 10 Burung Pemakan Kroto
Anis punggung-merah (Zoothera erythronota) adalah spesies burung dari keluarga Turdidae. Secara tradisional, termasuk Anis Merah ( Z. mendeni ) sebagai subspesies. Burung ini endemik di Sulawesi Indonesia dan pulau-pulau sekitarnya termasuk Buton dan Kabaena. Burung ini berukuran 19 sampai 21 cm. Tubuh bagian atas dari mahkota sampai tunggir merah-kadru; sayap hitam dengan dua garis putih yang lebar; pada muka terdapat noktah putih di depan dan belakang mata; tenggorokan dan dada hitam; perut putih berloreng hitam. Sub-spesies kabaena mirip dengan sub-spesies utama, tetapi bagian mahkota dan punggung hitam.

3. Pleci

Inilah 10 Burung Pemakan Kroto
Burung pleci atau yang biasa juga disebut dengan burung kacamata merupakan jenis burung yang saat ini sangat populer di pelihara dikalangan pencinta burung di tanah air. Selain bentuk fisiknya yang unik karena memiliki garis lingkaran mata yang seperti menggunakan kacamata, burung ini juga disinyalir memiliki suara kicauan yang merdu.

4. Kacer

Inilah 10 Burung Pemakan Kroto
Kacer adalah burung salah satu jens berkicau yang sebelumnya dikelompokkan sebagai anggota keluarga Turdidae (Murai), tetapi kini dianggap sebagai anggota Muscicapidae. Burung ini berwarna hitam dan putih dengan ekor yang panjang. Ekornya terangkat ke atas jika mereka sedang mencari makanan di tanah atau kadang ketika sedang bertengger. Burung ini banyak ditemukan di Asia selatan tropis dari Bangladesh, India, Sri Lanka dan Pakistan, Indonesia, Thailand, Cina selatan, Malaysia, Singapura dan Filipina. Juga kacer telah diperkenalkan ke Australia.Jadi kurang tepat kalau kita mengklaim Kacer adalah burung asli Indonesia, karena saat kami di China jenis kacer malah terbang diantara perumahan penduduk.
5. Pentet

Inilah 10 Burung Pemakan Kroto
Burung Pentet adalah burung predator alami karena burung ini adalah jenis burung yang suka memakan serangga dan binatang kecil lainnya. sehingga keberadaan burung Pentet ini di alam liar adalah untuk menjaga keseimbangan lingkungan sehingga di alam liar keberadaan serangga pemakan tanaman petani dapat dikendalikan secara alami.

6. Cucak Rowo
7. Prenjak
8. Tlendekan
9. Crocokan
10. Beo

Readmore → Inilah 10 Burung Pemakan Kroto

Kroto Pakan Burung Wajib yang Harus Dibeli oleh Pecinta Burung Ocehan

Kroto Pakan Burung Wajib yang Harus Dibeli oleh Pecinta Burung Ocehan - Sejak dulu ketika saya masih kecil, sudah banyak orang yang memelihara burung berkicau sebagai hobi. Bahkan sekarang ini hobi tersebut sudah berkembang menjadi gaya hidup. memiliki burung antik dengan kicauannya yang merdu memberikan kebahagiaan dna kepuasan tersendiri bagi para pecinta burung ocehan.

Mereka berani merogoh kocek dalam untuk bisa mendapatkan burung ocehan. Ini merupakan keuntungan besar bagi para peternak kroto. Bagaiman tidak, burung yang dibeli dengan harga mahal, tentu saja harus dirawat dengan mahal juga supaya tetap terjaga kesehatan dan performanya dalam manggung atau berdendang atau berkicau.

Supaya burung mahal nan elok yang mereka miliki tetap dalam performa maksimal, maka mereka juga harus menyediakan pakan berkualitas dan sehat bagi burungnya, yang salah satunya adalah kroto, oleh karena itu kroto menjadi wajib ada setiap hari untuk pakan burung ocehan.

Baca juga: Mengapa Kroto Menjadi Pakan Burung yang Sangat Disukai?

Maraknya pecinta burung ocehan yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia menambah prospek cerah budidaya kroto. Pecinta burung ocehan kian hari kian meningkat jumlahnya, bahkan sekarang ini sudah banyak komunitas yang mewadai para pecinta burung ocehan di seluruh daerah Indonesia.

Hobi mengoleksi burung kicauan ini sekarnag sudah berkembang menjadi gaya hidup, bahkan telah banyak dilakukan kompetisi suara burung kicauan di berbagai daerah dengan hadian yang fantastis, tidak tanggung-tanggung hadiahnya mobil.

Berdasarkan alasan di atas maka ini adalah sebuah peluang usaha yang bagus bagi para peternak kroto, karena pasaran kroto sangat terbuka lebar, sementara stok atau ketersediaan kroto di pasaran sangat terbatas.

Jangan lupa baca juga: 10 Jenis PAkan Semut Rangrang Budidaya Kroto
 
Readmore → Kroto Pakan Burung Wajib yang Harus Dibeli oleh Pecinta Burung Ocehan

Tuesday, October 21, 2014

Inilah 10 Pertanyaan Orang yang Akan Memulai Budidaya Kroto

Inilah 10 Pertanyaan Orang yang Akan Memulai Budidaya Kroto - Bagi mereka yang belum tahu, budidaya kroto dianggap lucu. Masa semut diternak? Yang benar saja. Namun bagi mereka yang telah mengerti manfaatnya, budidaya kroto memiliki potensi penghasilan yang luar biasa.

Berikut ini 10 Pertanyaan yang biasanya muncul dalam pikiran orang yang akan memulai budidaya kroto:
  1. Keuntungan apa yang kita peroleh dengan budidaya kroto?
  2. Bagaimana cara memulai budidaya kroto?
  3. Mudah apa sulit budidaya kroto itu?
  4. Berapa modalnya?
  5. Butuh lahan yang luas atau tidak?
  6. Butuh waktu yang banyak atau tidak untuk mengurusnya?
  7.  Bagaimana cara mendapatkan bibitnya?
  8. Jika sudah berhasil, siapa yang akan membelinya? Ke mana harus dijual krotonya?
  9. Ribet apa tidak dalam merawatnya?
  10. Siapa saja orang yang mau membeli kroto?
Jawaban dari pertanyaan di atas mungkin seperti berikut ini:
  1. Keuntungan budidaya kroto bagi para pecinta dan peternak burung kicauan jelas tidak perlu membeli kroto di pasar, keuntungan bagi pembudidaya kroto adalah penghasilan yang lumayan besar karena harga kroto yang sangat mahal antara Rp. 150.000,- hingga Rp. 200.000,- per kg.
  2. Cara memulai budidaya kroto yang kami rekomendasikan adalah dengan mengambil bibit kroto dari alam, kemudian untuk panduannya bisa dibaca pada: 5 Cara Memulai Budidaya Kroto.
  3. Budidaya kroto itu gampang-gampang susah. Maksudnya, jika kita tekun dan ulet dalam mempelajarinya maka akan menjadi gampang, namun jika niat kita dalam budidaya kroto setengah-setengah, maka akan menjadi sulit, karena panduan budidaya kroto belum ada yang baku seperti budidaya lainnya yang telah tersentuh pemerintah. Dalam budidaya kroto selain belajar dari internet, kita harus bisa belajar sendiri dengan memperhatikan dengan teliti budidaya yang kita lakukan. Dari sana kita akan memperoleh ilmu yang tepat dalam budidaya kroto.
  4. Untuk skala kecil sebagai uji coba, tidak ada modal yang kita keluarkan, karena semua bahan dan alat bisa memanfaatkan barang bekas di rumah kita, namun untuk skala besar maka besar pula modalnya. Saya sarankan untuk memulai dengan skala kecil sambil mempelajarinya, jika memang telah menemukan caranya yang ampuh, silahkan untuk memperbesar.
  5. Budidaya kroto tidak membutuhkan lahan yang luas karena menggunakan rak bersusun atau tingkat. Kita cukup menyediakan ruangan 3 x 3 meter saja untuk skala menengah.
  6. Waktu perawatan budidaya kroto tiap harinya tidak begitu lama, kita hanya mengawasi apakah pakan habis apa belum, kemudian apakah ada yang mengganggu apa tidak, misalnya cicak, jika aman, maka tidak perlu pengawasan ketat. Untuk mengetahui kendala apa saja yang mungkin dialami dalam budidaya kroto bisa dibaca pada: 10 Permasalahan dalam Budidaya Kroto.
  7. Bibit kroto bisa kita dapatkan dengan 2 cara, yaitu mencari di alam dan membeli dari penjual bibit. Bagi pemula lebih baik mencari bibit di alam, karena harga bibit kroto di pasaran lumayan mahal, berkisar antara Rp. 30.000,- hingga Rp. 50.000,- per toples bekas sosis yang kecil.
  8. Jika sudah berhasil, kita tidak perlu ribet menjualnya, karena para pedagang kroto akan datang sendirinya, karena permintaan banyak sedangkan stok kroto sedikit. Ya paling pertama kita tawarkan ke pasar ke pedagang pakan burung, selanjutnya mereka akan datang sendiri, karena memang keberadaan kroto sekarang ini sangat langka.
  9. Perawatannya cukup simpel, yaitu memberi makan, bisa 3 hari sekali, memberi minum juga bisa 3 hari sekali, dan membersihkan rak dari kotoran sisa pakan juga bisa 3 hari sekali atau tergantung kondisi rak.
  10. Orang yang membeli kroto, yaitu pedagang pakan burung, para pecinta burung ocehan, para penjual burung, para peternak burung, dan para tukang mancing.
Demikian kira-kira jawabannya, jangan lupa baca juga: Benarkah Bisnis Kroto Memiliki Prospek Cerah Sekarang ini?
 
Readmore → Inilah 10 Pertanyaan Orang yang Akan Memulai Budidaya Kroto

Sunday, October 19, 2014

Inilah 6 Fakta Unik dan Menarik dari Kehidupan Semut Rangrang

Inilah 6 Fakta Unik dan Menarik dari Kehidupan Semut Rangrang - Semua makhluk hidup ciptaan Tuhan memiliki keunikan sendiri-sendiri dalam kehidupannya, demikian juga dengan semut rangrang.

Semut rangrang merupakan serangga paling unik di dunia. Bagaimana tidak? Serangga ini dijuluki serangga paling cerdas di dunia, bisa dibaca pada:

Semut rangrang secara tidak langsung telah membantu manusia dalam melawan hama tanaman perkebunan. Berikut ini 6 Fakta Unik dan Menarik dari Kehidupan Semut Rangrang:
  1. Fakta unik pertama datang dari negeri China. Penduduk China memanfaatkan semut rangrang sebagai predator alami untuk mengatasi hama tanaman perkebunan mereka. Mereka mencari sarang semut rangrang kemudian memindahkannya di perkebunan mereka. Agar populasi semut rangrang dapat menyebar ke seluruh tanaman, mereka membuat penghubung antar pohon dengan meletakkan bambu sebagai jembatan agar semut rangrang bisa melakukan ekspansi ke pohon lain, baik dalam mencari makan maupun untuk pengembangan koloninya.
  2. Fakta unik kedua adalah bahwa semut rangrang tergolong serangga yang memiliki kasih sayang yang tinggi. Salah satu contohnya adalah semut pekerja yang merawat larva dengan penuh kasih sayang dan sangat hati-hati. Selain itu mereka mencari pakan untuk kebutuhan larva ketika kelak menetas menjadi semut baru. Demi keamanan larva, mereka memindahkannya ke tempat yang aman ketika terjadi gangguan. Mereka menyediakan dan memberikan pakan kepada semut-semut bayi tersebut hingga dewasa.
  3. Fakta unik ketiga adalah bahwa larva berperan sebagai produsen serabut atau benang putih yang memiliki daya rekat kuat dari tubuh mereka yang kemudian dimanfaatkan oleh semut pekerja untuk merajut daun untuk membangun sarangnya.
  4. Fakta unitk keempat diketahui di negara Pilipina dan Thailand. Di sana masyarakatnya telah membudidayakan semut rangrang sejak dulu sebagai pakan burung, umpan memancing, makanan manusia. Mereka sangat menyukai sita rasa khas dari telur semut rangrang (kroto).
  5. Fakta unik kelima datang dari Indonesia tepatnya di pulau Kalimantan. Suku Dayak memanfaatkan semut rangrang sebagai lauk pendamping nasi. Mereka sangat menyukai sensasi pedas dari rasa semut rangrang.
  6. Fakta keenam uniknya semut rangrang adalah zat feromon. Dalam berkomunikasi antar anggota koloni feromon memegang peranan yang sangat penting, misalnya sebagai petunjuk arah sumber makanan. Selain itu zat ini juga dimanfaatkan oleh semut pekerja sebagai isyarat kepada anggota koloni lainnya jika datang bahaya. Ketika kita digigit semut rangrang, pada bekas gigitan tersebut terdapat cairan yang berbau menyengat, itulah yang namanya feromon. Bau menyengat itulah sebagai tanda bahaya, sehingga bala bantuanpun datang menyerbu kita.
Demikian 6 Fakta Unik dan Menarik dari Kehidupan Semut Rangrang, jangan lupa baca juga:
Readmore → Inilah 6 Fakta Unik dan Menarik dari Kehidupan Semut Rangrang

Tahukah Anda Semut Rangrang adalah Serangga yang Sangat Cerdas?

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Tahukah Anda Semut Rangrang adalah Serangga yang Sangat Cerdas? - Semut rangrang (Oecophylla Smaragdina) adalah serangga ordo Hymenoptera family Formicidae. Semut rangrang memiliki kemampuan yang luar biasa yang tidak dimiliki semut lain, yaitu mampu membangun sarang dengan menganyam daun tumbuhan menjadi sebuah sarang yang kuat pada dahan, ranting, ataupun pada pucuk pepohonan.

Dalam mempertahankan kehidupannya dari gangguan musuh, semut rangrang mengandalkan gigitannya yang sangat menyengat dan mengeluarkan zat feromon yang dapat menyerang sistem saraf musuhnya. Zat feromon tersebut bukan saja digunakan untuk menyerang musuhnya, namun juga sebagai tanda atau alat komunikasi antar semut rangrang dalam menghadapi bahaya atau dalam mencari makan.

Tahukah Anda Semut Rangrang adalah Serangga yang Sangat Cerdas?

Semut rangrang merupakan serangga yang spesial, unik, dan cerdas. Layaknya makhluk sosial lainnya, semut rangrang dalam melakukan segala kegiatannya selalu bergotong royong, seperti misalnya membangun sarang baru, mencari makan, membersihkan sarang dari sisa pakan, mempertahankan koloni dari serangan musuh, dan segala aktivitas lainnya. Sebagai makhluk sosial, semut rangrang memiliki sifat yang sangat unik dan menarik, yaitu cerdas, kuat, gesit, disiplin, dan pemberani.

Dalam mengusir pengganggu, semut rangrang tidak gentar menyerang organisme lain yang mengganggu meskipun ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari ukuran tubuh semut rangrang. Semut rangrang memiliki gerakan yang gesit dan dapat berlari naik turun pohon sepanjang waktu dalam mencari makan. Jika ada pekerjaan yang tidak bisa dilakukan sendiri, maka semut rangrang akan melakukannya secara berkelompok dengan penuh tanggung jawab hingga pekerjaan itu selesai dan mereka tidak akan pergi meninggalkan kelompoknya, seperti misalnya sedang menganyam daun untuk membangun sarang di pohon.

Semut rangrang adalah serangga yang sangat cerdas. Kelompok semut rangrang membangun sistem komunikasi di antara mereka dengan mengeluarkan zat feromon yang memiliki bau yang khas dan menyengat dan sentuhan tertentu. Dalam waktu singkat semua anggota kelompok dapat mengetahui apabila terjadi sesuatu dalam kelompoknya dan mereka akan langsung melakukan pembagian tugas apa yang harus dilakukan.

Dalam kehidupan sehari-hari, semut rangrang digunakan sebagai predator alami dalam mengatasi hama pada perkebunan tropis untuk meningkatkan produksi tanaman karena sifatnya yang agresif. Pemanfaatan semut rangrang sebagai pengendali hama telah dilakukan oleh para petani mete di Australia dan petani kakao di Vietnam. Semut rangrang juga dapat dimanfaatkan langsung sebagai sumber protein bagi para pecinta burung ocehan, yaitu telurnya yang dikenal dengan sebutan kroto.

Berikut ini Anggota Koloni Semut Rangrang pada Sarang di Alam:

1. Kroto (telur, larva, dan pupa)

Di alam ratu semut rangrang dapat menghasilkan telur sebanyak 240 hingga 700 butir per hari secara terus-menerus selama kurang lebih satu tahun. Telur-telur ini akan disebarkan ke seluruh sarang oleh semut pekerja dengan menempelkan setiap telur ke dinding sarang. Dengan mengabsorsi oksigen di udara sekitarnya, kandungan protein dalam telur akan tumbuh menjadi embrio yang dibantu suntikan nutrisi berupa fruktosa oleh semut pekerja sampai menjadi larva dan akan menetas pada hari ke-16. Kulit bagian luar telur dimanfaatkan oleh semut dewasa untuk membuat jaring-jaring sutera yang digunakan untuk membuat ruang atau kamar-kamar di dalam sarang.

2. Raja dan Ratu semut

Ratu semut dan semut jantan berperan sangat penting dan sangat menentukan dalam  pekerbang-biakan sebuah koloni. Dari ratu akan dihasilkan semua elemen koloni, seperti calon  ratu, semut jantan, semut penjaga, maupun semut pekerja. Dibutuhkan kurang lebih 6 bulan terhitung setelah menetas bagi calon ratu untuk dapat mencapai kematangan dalam proses reproduksi

3. Semut Jantan

Semut jantan memiliki ukuran kurang lebih 1 cm dengan tubuh berwarna coklat tua dan memiliki sayap yang dapat digunakan untuk terbang. Umur semut jantan dewasa yang telah siap kawin yaitu antara 64 sampi 71 hari, dan akan mati setelah melakukan perkawinan selama 1-7 hari, dengan menempatkan sel telur ke dalam perut ratu semut dan calon ratu dewasa.

4. Ratu Semut Rangrang

Ratu semut rangrang memiliki ukuran tubuh lebih besar dari semut jantang, yaitu kurang lebih sekitar 2 cm panjangnya dengan tubuh berwarna coklat tua dan sayapnya telah lepas. Ratu semut akan mulai bertelur dalam  sarang dengan suhu  23 hingga 27 derajat Celcius.
Jangan lupa baca juga:
Ciri-Ciri Ratu Semut Rangrang

5. Calon Ratu Dewasa

Calon ratu semut yang telah dewasa memiliki ukuran tubuh antara 15-16 mm dengan tubuh berwarna coklat dan masih memiliki sayap hingga saatnya dikawin oleh semut jantan dan sayapnya akan lepas yang menandakan siap bertelur. Calon ratu dewasa yang siap/sudah dibuahi biasanya menempati sarang turunan dalam koloni sebelum akhirnya terbang keluar sarang, menetap di wilayah baru yang ditandai dengan terlepasnya sayap dan akan membentuk koloni baru.

Di dalam sarang induk sebuah koloni besar ketika ratu tidak lagi bertelur, akan terjadi kompetisi dan seleksi dengan mekanisme yang sangat rumit dari beberapa calon ratu dewasa yang siap/sudah dibuahi untuk memilih ratu. Kadang terjadi pembantaian oleh semut penjaga terhadap calon ratu dewasa yang tidak terpilih dan tidak berhasil terbang keluar sarang.

6. Calon Ratu Muda

Calon ratu semut yang masih muda berukuran antara 15-16 mm dengan tubuh berwarna hijau kecoklatan dan masih memiliki sayap. Apabila dalam  koloni terdapat beberapa sarang turunan, perpindahan sarang yang dilakukan oleh calon ratu muda biasanya tidak akan diterima oleh semut penghuni sarang tersebut, meskipun masih dalam satu koloni.

7. Semut Prajurit

Semut prajurit ukurannya sekitar 8-10 mm dengan tubuh berwarna coklat tua, tidak bersayap, serta memiliki sifat lebih agresif dari semut lain. Semut prajurit menghabiskan sebagian besar waktunya berada diluar sekitar sarang, untuk melindungi anggota koloni dari benda/makhluk asing yang dianggap sebagai predator atau musuh yang membahayakan koloninya.

8. Semut Pekerja

Semut pekerja berukuran lebih kecil, yaitu antara 8-10 mm dengan tubuh berwarna coklat dan tidak bersayap. Semut pekerja bertugas memindahkan telur dan larva agar mendapat oksigen yang cukup, memperbesar atau membuat sarang baru disaat koloni semakin besar, serta mencari dan memberi makan seluruh elemen koloni.

Jika sebuah koloni tidak memiliki sang ratu semut, maka semut pekerja akan bertelur. Jika tidak dibuahi, telur yang dihasilkan oleh semut pekerja tidak akan menetas. Hal ini dilakukan bukan untuk menambah besar koloni, tetapi semut mengambil manfaat dari cairan yang dikeluarkan telur untuk membuat jaring-jaring pengikat sarang mereka.

Jangan lupa baca juga:
Readmore → Tahukah Anda Semut Rangrang adalah Serangga yang Sangat Cerdas?

Benarkah Semut Rangrang Jantan Umurnya Pendek?

Benarkah Semut Rangrang Jantan Umurnya Pendek? -  Selain ratu semut, semut jantan juga memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya dalam mengembangkan koloni semut rangrang. Semut jantan memiliki ukuran sekitar 8 mm hingga 10 mm dengan tubuh berwarna coklat tua dan memiliki sepasang sayap untuk terbang. Ukuran tubuh semut jantan biasanya lebih kecil bila dibandingkan dengan ukuran tubuh ratu semut rangrang.

Semut rangrang jantan yang telah siap kawin biasanya berumur antara 64 sampai 71 hari sejak menetas. Tugas semut jantan hanya satu, yaitu mengawini sang ratu. Proses perkawinan antara semut jantan dan ratu biasanya dilakukan selama 1 hingga 7 hari.

Perkawinan semut rangrang adalah proses penempatan sel telur ke dalam kantong-kantong penyimpanan telur pada tubuh sang ratu dan calon ratu dewasa. Setelah selesai melakukan perkawinan, semut jantan akan mati.

Semut jantan tergolong pada semut produktif karena memiliki tugas yang sangat penting dalam kelangsungan koloni sebuah sarang semut rangrang. Selain semut jantan, yang termasuk semut produktif adalah ratu semut.

Meskipun memegang peranan yang sangat penting, anehnya semut jantan tidak bisa hidup lama, setelah mengawini ratu semut, semut jantan akan mati, namun dari hasil perkawinannya itu akan menghasilkan ribuan bahkan puluhan ribu telur yang kemudian akan berkembang menjadi larva dan pupa dan akhirnya menetas menjadi semut rangrang.

Pentingnya tugas semut jantan ini juga karena, dari telur hasil perkawinannya, tidak hanya menghasilkan semut rangrang biasa, melainkan ada beberapa jenis, seperti ratu semut, semut jantan, semut pekerja, dan semut prajurit yang nantinya akan memiliki tugas penting sendiri-sendiri dalam mempertahankan koloninya.

Jangan lupa baca juga:
Readmore → Benarkah Semut Rangrang Jantan Umurnya Pendek?

Benarkah Ratu Semut Merupakan Anggota Koloni yang Paling Penting?

Benarkah Ratu Semut Merupakan Anggota Koloni yang Paling Penting? - Setiap anggota koloni dalam kerajaan semut rangrang, memiliki tugas dan tanggung jawab sensiri-sendiri. Misalnya tugas dalam membangun dan mengembangkan koloninya. Dalam hal ini yang akan kita bahas adalah ratu semut rangrang. Ratu semut merupakan anggota koloni yang memegang peranan sangat penting yang berperan sebagai produsen kroto.

Ratu semut rangrang biasanya bisa dijumpai pada koloni semut rangrang yang terdiri dari beberapa sarang pada sebuah pohon. Biasanya ratu semut rangrang terdapat pada sarang yang posisinya paling atas, sedangkan sarang lainnya biasanya hanya digunakan sebagai tempat pertahanan dan transit ketika para semut pekerja mencari dan mengumpulkan makanan.

Pada musim kemarau, di setiap koloni semut rangrang terdapat satu ekor ratu semut, namun pada musim penghujan biasanya lebih dari satu. Namun pada musim penghujan kehidupan ratu semut rangrang sangat terancam. Benarkah demikian? Silahkan baca pada:
Tahukah Anda Populasi Semut Rangrang Menurun Ketika Musim Hujan?

Ratu semut memiliki bentuk yang sangat besar bila dibandingkan dengan semut rangrang biasa, sehingga mudah sekali dibedakan. Ukuran bentuk ratu semut rangrang panjangnya bisa mencapai 1,5 cm (15-17 mm) dengan warna tubuh kuning kehijauan dengan tubuh bagian perut menggelembung yang berisi calon telur yang siap dikeluarkan.

Ratu semut biasanya terdapat pada tempat yang sangat tinggi agar terhindar dari gangguan musuhnya. Hal ini juga agar aman dalam menghasilkan kroto. Telur yang dihasilkan ratu semut, kemudian akan diletakkan pada sarang-sarang lainnya oleh para semut prajurit. Ratu semut biasanya berada pada sarang yang cukup besar dan terlindung oleh dedaunan yang telah mengering. Umur ratu semut lebih lama dari umur semut lainnya.

Ratu semut rangrang memegang peranan yang sangat penting dalam perkerbangbiakan sebuah koloni. Dari ratu akan dihasilkan semua elemen koloni, seperti calon  ratu, semut jantan, semut penjaga, maupun semut pekerja. Waktu yang dibutuhkan oleh seekor ratu hingga dapat bertelur adalah kurang lebih 6 bulan sejak menetas.

Ciri-ciri ratu semut rangrang adalah memiliki ukuran panjang antara 15-17 mm dengan tubuh berwarna kuning kehijauan hingga coklat tua dan tidak memiliki sayap. Ratu akan mulai bertelur dalam sarang dalam kondisi suhu  23-27 derajat Celcius dengan intensitas cahaya sebesar 0,01-0,06 lm/m2.

Sebelum menjadi ratu, calon ratu biasanya berukuran antara 15-16 mm dengan tubuh berwarna coklat dan masih mempunyai sayap. Calon ratu dewasa yang telah dibuahi selanjutnya akan menempati sarang turunan dalam koloni sebelum akhirnya terbang keluar sarang, menetap di wilayah baru yang ditandai dengan terlepasnya sayap dan akan membentuk koloni baru.

Di dalam sarang induk sebuah koloni besar ketika ratu tidak lagi bertelur, akan terjadi kompetisi dan seleksi dengan mekanisme yang sangat rumit dari beberapa calon ratu dewasa yang telah dibuahi untuk memilih ratu. Kadang terjadi pembantaian oleh semut penjaga terhadap calon ratu dewasa yang tidak terpilih dan tidak berhasil terbang keluar sarang.

Sebelum menjadi ratu, calon ratu muda berukuran antara 15-16 mm dengan tubuh berwarna hijau kecoklatan dan bersayap. Jika dalam sebuah koloni terdapat beberapa sarang lainnya, perpindahan sarang yang dilakukan oleh calon ratu muda biasanya tidak akan diterima oleh semut penghuni sarang tersebut, meskipun masih dalam satu koloni.

Jangan lupa baca juga:
Readmore → Benarkah Ratu Semut Merupakan Anggota Koloni yang Paling Penting?

Tahukah Anda Populasi Semut Rangrang Menurun Ketika Musim Hujan?

Tahukah Anda Populasi Semut Rangrang Menurun Ketika Musim Hujan? - Kehidupan semut rangrang di alam sering terganggu, misalnya oleh ulah manusia maupun oleh alam itu sendiri. Ketika musim hujan populasinya akan menurun dengan drastis. Populasi semut rangrang di alam akan menurun tajam ketika musim penghujan tiba. Pada musim penghujan, air akan banyak menggenang dan semut rangrang tidak kuat dengan genangan air dan bisa menyebabkan kematian.

Anggota sebuah sarang atau koloni semut rangrang yang banyak mati adalah semut pekerja yang kesehariannya bertugas di luar sarang untuk mencari dan mengumpulkan makanan keluarganya. Maka para semut pekerjalah yang tidak dapat bertahan hidup karena terpaan air hujan yang terkadang sepanjang hari turunnya.

Mengapa Populasi Semut Rangrang Menurun Drastis di Alam Ketika Musim Hujan?

Semut prajurit dan anggota koloni lainnya sedikit dapat bertahan karena mereka kebanyakan tinggal di dalam sarang untuk menjaga dan merawat ratu semut rangrang, sehingga mereka selamat dari terpaan dan genangan air hujan.

Selama musim penghujan, semut rangrang dan anggota koloninya akan bertahan dengan persediaan makanan yang mereka kumpulkan pada saat tidak hujan. Selama musim hujan mereka hanya mencoba untuk bisa bertahan agar selamat.

Apa saja makanan semut rangrang? Silahkan baca pada:
Jenis Pakan Disukai Semut Rangrang

Untuk dapat bertahan dari air hujan, biasanya semut rangrang membuat sarang yang banyak jumlahnya dalam satu pohon, selain untuk bertahan dari gangguan, juga untuk berlindung dari air hujan.

Jangan lupa baca juga:
Readmore → Tahukah Anda Populasi Semut Rangrang Menurun Ketika Musim Hujan?

Friday, October 10, 2014

Dari Mana Asal Mula Terjadinya Koloni Semut Rangrang? (Siklus Hidup Semut Rangrang)

Dari Mana Asal Mula Terjadinya Koloni Semut Rangrang? (Daur Hidup Semut Rangrang) - Berikut ini sekilas tentang siklus hidup semut rangrang dalam membentuk sebuah koloni. Sebelum memulai budidaya semut rangrang, maka sebaiknya kita mengetahui dulu proses hidup dan kehidupan semut rangrang, agar kita memahami benar apa yang akan kita lakukan dalam melakukan penangkaran secara modern menggunakan sarang toples pada rak budidaya di rumah.

Semut rangrang memiliki daur hidup yang unik. Semut rangrang berkembang biak dengan cara bertelur tidak melahirkan. Dari telur tersebut semut rangrang tidak langsung menetas menjadi semut rangrang melainkan melalui siklus atau daur yang agak lama di dalam koloni atau sarangnya, oleh karena itu semut rangrang harus bisa menjaga koloninya selama proses siklus tersebut.

Semut rangrang merupakan hewan berjenis serangga yang sangat agresif karena harus melindungi sarangnya yang di dalamnya terdapat anggota koloninya yang bermacam-macam dari serangan musuhnya.

Kehidupan koloni semut rangrang dimulai dari seekor ratu semut yang telah dikawini dan kemudian bertelur sepanjang hidupnya untuk berkembang biak. Semut rangrang adalah hewan yang merupakan serangga yang memiliki sifat sosial yang tinggi yang hidup di pohon-pohon, baik di hutan, perkebunan, ataupun pemukiman di pedesaan.

Ratu semut rangrang setelah dikawini oleh pejantan, kemudian akan bertelur guna membentuk sebuah koloni baru dengan sarang baru pula. Telur semut rangrang atau kroto dari sang ratu akan dirawat supaya berkembang menjadi larva dan pupa yang kemudian menjadi semut rangrang sempurna.

Untuk mengetahui ciri-ciri ratu, bisa kita baca pada:

Selain ratu, anggota koloni semut rangrang lainnya adalah semut betina yang mandul yang bertugas menjadi semut pekerja. Anggota koloni semut rangrang lainnya adalah semut prajurit yang jumlahanya mencapai ratusan bahkan hingga ribuan.

Dalam mempertahankan kehidupannya, semut rangrang hidup secara berkelompok dengan saling membantu. Demikian juga dalam membuat sarangnya, semut rangrang menggunakan semacam benang halus yang memiliki perekan layaknya lem yang digunakan untuk merajut dedaunan menjadi sarang berbentuk ruangan.

Semut rangrang sering bersarang pada pohon yang tinggi dengan daun lebar dan lentur atau bersarang pada pohon yang berdaun kecil  tetapi jumlahnya banyak sehingga mudah dijalin menjadi sarang.

Sarang baru yang dihuni ratu akan memproduksi kroto besar-besaran untuk perkembangbiakan koloni tersebut. Dalam bertelur, ratu dilindungi oleh para semut prajurit, sementara semut pekerja bertugas mengumpulkan makanan untuk suplai sang ratu dalam memproduksi kroto.

Dalam mengumpulkan makanannya, semut rangrang memiliki kebiasaan unik, yaitu memelihara kutu atau kepik hijau yang dapat mengeluarkan cairan manis sebagai makanan semut rangrang. Cairan manis yang telah terkumpul akan dibawa ke dalam sarang sebagai suguhan sang ratu. Hewan yang dipelihara semut rangrang sebagai sumber makanan di antaranya adalah:
  1. Kutu putih
  2. Kutu sisik hijau
  3. Kutu sisik putih
  4. Kutu persik putih
  5. Kutu bor
  6. Kutu daun
Readmore → Dari Mana Asal Mula Terjadinya Koloni Semut Rangrang? (Siklus Hidup Semut Rangrang)

Apakah Sebenarnya Manfaat Semut Rangrang Bagi Manusia Itu?

Apakah Sebenarnya Manfaat Semut Rangrang Bagi Manusia Itu? - Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) adalah serangga yang memiliki kemampuan yang laur biasa, yaitu mampu membuat sarang yang sangat unik di pohon terutama bagian pucuk sebagai markas utamanya. Semut rangrang memiliki senjata pertahanan sekaligus penyerangan yang sangat ampuh terhadap lawannya. Semut rangrang memiliki gigitan yang menyakitkan dan ampuh untuk mengusir musuhnya, karena racun yang dikeluarkanya mampu menyerang saraf.

Ciri-ciri fisik semut rangrang adalah memiliki tubuh besar memanjang bila dibandingkan dengan jenis semut lainnya, berwarna coklat kemerahan atau hijau. Semut rangrang adalah merupakan serangga sosial yang hidup dalam koloni. Spesies semut rangrang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Oecophylla Smaragdina yang tersebar di India, Asia Tenggara sampai Australia dan Oecophylla Longinoda yang tersebar di benua Afrika.

Semut rangrang sebagai serangga sosial, segala aktivitasnya dilakukan secara bersama-sama oleh semua anggota koloni, misalnya mencari makanan, mencari tempat bersarang yang baru, penjelajahan wilayah, dan pengamanan koloni dari predator dan musuh.

Semut rangrang memiliki agresifitas yang sangat tinggi dan dikenal sebagai predator alami yang sangat efektif membasmi hama tanaman dan sering digunakan sebagai biokontrol agen pengendali hama pada perkebunan tropis untuk meningkatkan produksi tanaman, seperti yang dilakukan petani mete di Australia dan petani kakao di Vietnam.

Pada perkembangannya, semut rangrang tidak saja digunakan sebagai pengendali hama hayati, namun meluas pemanfaatannya sebagai sumber protein dan asam lemak, terutama larva semut yang dikenal dengan istilah kroto yang dapat dimakan langsung. Sebagai contoh di beberapa negara, semut rangrang mempunyai harga sangat tinggi karena memiliki citarasa yang khas sebagai cemilan.

Mengenai manfaat semut rangrang lainnya dapat dibaca pada:
Manfaat Semut Rangrang sebagai Predator Alami Pengusir Hama Tanaman

Harga kroto di Thailand Utara sangat tinggi, yaitu dua kali harga daging sapi yang berkualitas. di China dan India semut rangrang digunakan sebagai salah satu alat pengobatan herbal yang efektif. Sedangkan di Indonesia, kroto diburu dan dijual sebagai pakan burung ocehan yang memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi dan sangat digemari burung.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa semut rangrang merupakan hewan yang istimewa, selain dapat dimanfaatkan secara tidak langsung terhadap kelestarian lingkungan kita sebagai predator alami, juga bisa dimanfaatkan secara langsung sebagai pakan burung yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi.

Autor: Mas Rin
Readmore → Apakah Sebenarnya Manfaat Semut Rangrang Bagi Manusia Itu?