Thursday, January 15, 2015

Jangan Memasukkan Pakan Semut Rangrang Langsung ke dalam Sarang Toples

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Jangan Memasukkan Pakan Semut Rangrang Langsung ke dalam Sarang Toples - Berikut komentar dari Mba +ayu karmilah. Saya memberi makan semut rangrang dengan potongan-potongan ceker ayam mentah. Saya masukkan ke dalam toples secara langsung. Esoknya semua semut rangrang yang di toples tersebut mati. Ceker membusuk dan menimbulkan bau tak sedap. Yang cuma diletakkan di luar toples, ceker utuh dan semut selamat. Nyesellll pol.

Waduh kasihan, namun jangan berkecil hati, jadilah manusia sakti, cerdas, tabah, kreatif, dan pantang menyerah, jadikan semua itu sebagai pelajaran yang memang mahal harganya.
 
Tanggapan saya atas komentar tersebut adalah sebagai berikut:
 
Mba Ayu Karmila, waduh, saya turut prihatin, jangan menyerah, coba lagi mencari bibit baru. Pemberian pakan seharusnya jangan langsung ke dalam toples, karena akan mengganggu semut rangrang. Semut rangrang yang terganggu akan stress dan produksinya akan menurun.

Jangan Memasukkan Pakan Semut Rangrang Langsung ke dalam Sarang Toples

Sebaiknya pakan yang kita berikan adalah sebagai berikut:
  1. jangan memasukkan pakan secara langsung ke dalam sarang toples, semut rangrang sendiri yang akan membawa masuk pakannya ke dalam sarang untuk menyediakan santapan bagi para ratu dan semut perawat.
  2. dalam keadaan hidup agar semut rangrang tertarik, karena insting semut rangrang akan menyerang apa saja yang bergerak.
  3. bentuknya kecil, misalnya ulat daun, ulat hongkong, jangkrik, atau paling besar ya cicak.
  4. letakkan pada tempat yang tetap, agar semut rangrang mudah menemukannya. Sebenarnya di manapun letaknya, semut rangrang tetap akan bisa menemukannya, karena tingkat penjelajahan semut rangrang sangat luas dalam mencari makan.
  5. agar sisa pakan tidak menimbulkan bau tak sedap, sebaiknya pemberian pakan dilakukan dalam jumlah kecil, misal cukup untuk satu hari saja, kecuali waktu tertentu, mungkin jika akan kita tinggal beberapa hari, baru boleh berikan pakan lebih banyak.
Jangan Memasukkan Pakan Semut Rangrang Langsung ke dalam Sarang Toples

Tentang pakan semut rangrang lainnya silahkan baca yang berikut ini:
  1. 10 Cara Pemberian Kroto sebagai Pakan Burung Ocehan yang Harus Kita ketahui
  2. Syarat Pakan Semut Rangrang Baik
  3. Jenis Pakan Disukai Semut Rangrang
Demikian informasi tentang Jangan Memasukkan Pakan Semut Rangrang Langsung ke dalam Sarang Toples, semoga bermanfaat.
 
Selamat mencoba semoga sukses.
Readmore → Jangan Memasukkan Pakan Semut Rangrang Langsung ke dalam Sarang Toples

Friday, January 9, 2015

Semut Rangrang Membutuhkan Tempat yang Nyaman untuk Berkembang Biak

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Semut Rangrang Membutuhkan Tempat yang Nyaman untuk Berkembang Biak - Sama seperti makhluk lainnya, semut rangrang juga memerlukan tempat tinggal yang nyaman untuk dapat hidup dan berkembang biak dengan baik.

Kenyamanan hidup semut rangrang merupakan langkah awal keberhasilan budidaya kroto. Setelah merasa nyaman, maka semut rangrang akan dapat menikmati makanannya dengan baik, sehingga berguna untuk kesehatan tubuhnya untuk melakukan segala aktivitasnya dalam memproduksi kroto.

Di alam, sering kita temui sarang semut rangrang yang besar dan kecil. Biasanya sarang yang besar berada di pucuk pohon, namun sarang yang kecil tersebar di cabang dan ranting pohon.

Sarang daun semut rangrang jika kita perhatikan di dalamnya terdiri dari kamar-kamar kecil yang tersusun rapi menggunakan helaian daun yang dirajut menggunakan benang putih yang kuat yang diambil dari pupa.

Semut Rangrang Membutuhkan Tempat yang Nyaman untuk Berkembang Biak

Meski dari luar, sarang terlihat besar, namun ternyata di dalam tersusun dari ruang-ruangan sempit.

Hal ini juga telah dibuktikan oleh beberapa penelitian luar negeri oleh para ahli serangga. Misalnya di Australia ada seseorang yang memelihara semut rangrang menggunakan tabung kaca ukuran kecil, sebesar ibu jari orang dewasa. Meski di dalam ruangan yang sempit, semut rangrang tetap bisa berkembang biak.

Dari percobaan yang dilakukan orang Australia tersebut terbukti bahwa semut rangrang membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk dapat berkembang biak dengan baik. Tempat yang disukai semut rangrang adalah tempat yang sempit. Semakin sempit sarang, maka akan semakin cepat semut rangrang berkebang biak.

Ada semacam insting yang memicu semangat semut rangrang untuk berkembang biak jika tinggal di tempat yang sempit, yaitu keinginan untuk membuat sarang baru ketika sarang telah terisi penuh oleh anggota koloni. Dengan demikian ada unsur perlombaan untuk berkembang biak dari satu koloni ke koloni lainnya.

Sarang sempit yang kami sarankan adalah menggunakan botol bekas air mineral, baik yang 1 liter maupun yang lebih kecil lagi.

Botol bekas bisa kita letakkan berdiri dengan bantuan penopang ataupun kita letakkan tertidur disusun rapi. Untuk mengetahui selengkapnya tentang sarang yang sempit bisa kita baca pada Inilah Sarang erbaik untuk Sukses Budidaya Kroto.

Selamat mecoba, semoga sukses.
Readmore → Semut Rangrang Membutuhkan Tempat yang Nyaman untuk Berkembang Biak

Inilah Sarang Terbaik untuk Sukses Budidaya Kroto

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Inilah Sarang Terbaik untuk Sukses Budidaya Kroto - Dalam budidaya kroto cara modern, kita harus menyediakan sarang buatan. Umumnya para pembudidaya kroto menggunakan toples sebagai sarang buatan karena memiliki banyak keuntungan yang salah satunya adalah mudah dalam mengontrolnya.

Selain toples, ternyata paralon juga merupakan sarang buatan yang sangat bagus sebagai media budidaya kroto karena semut rangrang akan merasa nyaman tinggal di dalamnya karena tidak begitu terang. Namun menggunakan paralon sebagai sarang memiliki kekurangan, yaitu kita tidak bisa mengontrol produktivitas semut rangrang dalam menghasilkan kroto.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa toples transparan masih lebih baik dibanding paralaon. Namun tidak semua toples dapat menjadi sarang buatan yang baik bagi semut rangrang. Lalu toples yang bagaiman yang paling tepat sebagai sarang semut rangrang?

Sarang buatan terbaik untuk sukses dalam budidaya kroto adalah wadah yang sempit. Semakin sempit sebuah wadah maka akan semakin bagus sebagai sarang kroto.

Berikut ini 2 wadah pilihan terbaik yang bisa kita gunakan sebagai sarang budidaya kroto:
  1. Toples bekas sosis
  2. Botol bekas air mineral
Kedua benda tersebut transparan, sehingga sangat baik sebagai sarang budidaya kroto dari segi pengontrolannya.

Toples bekas sosis ukurannya tidak terlalu besar, sehingga semut rangrang sangat menyukainya. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa pembudidaya kroto di beberapa wilayah di Indonesia, misalnya di Kota Bogor (alamatnya silahkan cari di internet).
 
Inilah Sarang Terbaik untuk Sukses Budidaya Kroto
 
Gambar di atas menunjukkan bahwa dari beberapa toples yang saya tempatkan di rak, semut rangrang lebih memilih toples sosiz yang kecil sebagai tempatnya bernaung.
 
Untuk cara membuat sarang dari toples bisa kita baca pada Cara Membuat Sarang Budidaya Kroto.

Botol bekas air mineral, baik yang besar (ukuran 1 liter) maupun yang kecil sama baiknya karena tergolong sempit ruangan dalamnya. Hal ini telah dibuktikan oleh peternak kroto di Kabupaten Kebumen yang alamat pastinya saya kurang tahu meskipun saya juga tinggal di Kebumen. Saya memperoleh informasinya dari video di internet tentang panen kroto. Peternak kroto tersebut mengunggah cara panen kroto dengan media botol bekas air mineral.
 
Demikian Sarang Terbaik untuk Sukses Budidaya Kroto, semoga bisa membantu, jangan lupa baca juga Mengapa Semut Rangrang Membuat Sarang pada Daun yang Muda.

Selamat mencoba tips-tips saya berdasarkan pengalaman sendiri dan beberapa pengalaman peternak lain, semoga sukses selalu menyertai kita semua, Amiin.
Readmore → Inilah Sarang Terbaik untuk Sukses Budidaya Kroto

Wednesday, January 7, 2015

Mengapa Semut Rangrang Membuat Sarang pada Daun yang Muda

 BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Mengapa Semut Rangrang Membuat Sarang pada Daun yang Muda - Untuk sukses dalam budidaya kroto kita harus mengetahui semua seluk beluk semut rangrang, misalnya cara hidup, makanan, minuman, kebiasaan, sifat-sifatnya, dan semua yang dilakukan oleh semut rangrang dalam hidupnya, termasuk juga kebiasaan semut rangrang membuat sarang dipucuk pohon pada daun yang muda.

Jika kita perhatikan di alam, sarang semut rangrang selalu berada pada pucuk, baik pucuk pohon maupun pucuk cabang dan ranting pohon. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan yang dapat kita temukan, di antaranya adalah sebagai berikut:

Mengapa Semut Rangrang Membuat Sarang pada Daun yang Muda
  1. Daun muda teksturnya masih lembut sehingga akan mudah ditarik untuk dibentuk menjadi sarang.
  2. Daun muda pada suatu pohon biasanya menjadi sasaran hama tanaman yang merupakan makanan alami semut rangrang. Sehingga makanan semut rangrang di alam akan datang sendiri menghampiri sarang di pucuk pohon.
  3. Dengan menggunakan daun muda sebagai sarang, maka semut rangrang memiliki waktu yang lama dalam menguhi sarang tersebut sebelum daun menjadi tua dan mengering.
  4. Satu lagi alasan mengapa semut rangrang suka membuat sarang pada daun yang masih muda di pucuk pohon, adalah agar tidak mudah dijangkau musuhnya (salah satunya para pemburu kroto).
Dari 4 alasan tersebut, kita berharap dapat membuat kondisi rak dan sarang budidaya kroto mendekati habitat aslinya, sehingga kenyemanan semut rangrang dalam menghuni darang buatan akan terpenuhi, dan pada akhirnya akan mampu berproduksi secara maksimal dalam menghasilkan kroto super.

Terkadang kita melupakan atau tidak memperhatikan hal-hal kecil semacam itu, padahal terkadang hal-hal kecil bisa sangat menentukan keberhasilan sebuah usaha.

Demikian alasan mengapa semut rangrang biasanya membuat sarang di alam pada pucuk daun yang masih muda di pucuk pohon ataupun dicabang, semoga bermanfaat, jangan lupa baca juga Berapa Lama Adaptasi Semut Rangrang dari Alam ke Sarang Toples?

Selamat mencoba budidaya semut rangrang, semoga sukses.
Readmore → Mengapa Semut Rangrang Membuat Sarang pada Daun yang Muda

Berapa Lama Adaptasi Semut Rangrang dari Alam ke Sarang Toples?

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Berapa Lama Adaptasi Semut Rangrang dari Alam ke Sarang Toples? - Adaptasi semut rangrang pada media budidaya sangat menentukan keberhasilan budidaya kroto. Ketika semut rangrang telah beradaptasi dengan lingkungan barunya, maka segala aktivitas semut rangrang baik untuk mencari makan atau berproduksi akan berjalan normal.

Oleh sebab itu sangatlah penting membuat semut rangrang agar cepat beradaptasi pada lingkungan barunya, yaitu pada rak budidaya dan sarang toples.

Ada beberapa pertanyaan yang menanyakan berapa lama semut rangrang dapat beradaptasi dari alam ke lingkungan barunya di rak budidaya dan sarang toples? Adaptasi akan cepat terjadi jika semut rangrang cepat merasa nyaman. Bagaimana semut rangrang bisa merasa nyaman, kalau dipaksa untuk tinggal di lingkungan barunya yang sangat asing?

Berapa Lama Adaptasi Semut Rangrang dari Alam ke Sarang Toples?

Memang sulit jika kita pikirkan, sangat sulit bagi semut rangrang untuk beradaptasi, oleh karena itu harus ditempuh dengan cara sedikit pemaksaan atau keterpaksaan, karena tidak ada pilihan lain.

Maksudnya, kita harus membuat kondisi yang terpaksa, sehingga semut rangrang akan berusaha untuk segera beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Caranya adalah dengan membuang semua daun dari sarang alam.

Ketika kita memindahkan bibit dari alam ke rak, maka langkah awalnya adalah mengambil sarang daun dari alam dan kita bawa pulang untuk ditempatkan pada rak budidaya pada sarang baru berupa toples.

Agar semut rangrang segera menempati sarang barunya, yaitu sarang toples, maka kita harus membuang semua daun sarang alam, sehingga semut rangrang tidak punya pilihan lain selain menempati toples sebagai sarang barunya. Karena semut rangrang harus segera menempatkan kroto yang berupa telur, larva, dan pupa dari sarang alam agar tidak mati atau rusak.

Berapa Lama Adaptasi Semut Rangrang dari Alam ke Sarang Toples?

Biasanya, semut rangrang yang baru dipindahkan dari sarang alam ke sarang toples akan sibuk mengangkut kroto ke dalam sarang yang baru, yaitu sarang toples, sehingga tidak terpikirkan olehnya untuk makan atau minum, meskipun pada saat itu kita sediakan makanan dan minuman yang lezat. Hal itu menandakan bahwa semut rangrang belum beradaptasi atau masih dalam proses adaptasi.

Setelah semua kroto (telur, larva, dan pupa) terangkut dan diletakkan dalam sarang toples, semut rangrang akan berusaha mencari jalan keluar dari rak budidaya terlebih dahulu. Jika segala daya dan upaya menemukan jalan keluar tidak berhasil, maka semut rangrang akan mulai putus asa, dan akhirnya menerima sarang toples menjadi sarang barunya, meski dengan terpaksa.

Nah pada saat itu, semut rangrang akan mulai melupakan usahanya untuk mencari jalan keluar, dengan mulai melirik makanan dan minuman yang kita sediakan.

Jika semut rangrang sudah mulai mau mencicipi apa yang kita sediakan, itu tandanya semut rangrang sudah mulai dapat beradaptasi pada lingkungan barunya.

Jawaban dari pertanyaan di atas yang berbunyi sudah Berapa Lama Adaptasi Semut Rangrang dari Alam ke Sarang Toples? adalah 3 sampai 5 jam. Semakin nyaman kondisi rak yang kita sediakan, akan semakin cepat pula adaptasi semut rangrang.

Biasanya, minggu-minggu pertama, semut rangrang akan mengitari rak budidaya untuk mencari lokasi paling nyaman, jika dirasa ada toples yang lebih nyaman dari yang mereka tempati sekarang ini, maka semut rangrang akan mengajak temannya untuk memindahkan semua anggota koloni ke sarang toples tersebut. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada, jangan sampai ada media atau benda apapun yang menjembatani semut rangrang untuk kabur keluar dari rak budidaya.

Demikian Berapa Lama Adaptasi Semut Rangrang dari Alam ke Sarang Toples? semoga bermanfaat, dan jangan lupa baca juga Memindahkan Semut Rangrang ke Dalam Toples Agar Cepat Beradaptasi.

Selamat mencoba, semoga sukses.
Readmore → Berapa Lama Adaptasi Semut Rangrang dari Alam ke Sarang Toples?

Sunday, January 4, 2015

Budidaya Kroto Usaha Sampingan Menjadi Penghasilan Utama

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Budidaya Kroto Usaha Sampingan Menjadi Penghasilan Utama - Awalnya budidaya kroto adalah sebuah usaha sampingan untuk menambah penghasilan bagi para pencari kroto di alam, para penjual burung ocehan, maupun bagi para hobiis burung kicauan. Dengan ditemukannya cara budidaya kroto baru menggunakan toples, bambu, atau paralon, maka usaha sampingan ini bisa berubah menjadi usaha utama.

Apalagi didukung dengan harga kroto yang kian hari kian melonjak karena ketersediaanya yang sangat kurang, lebih lagi permintaan pasar terus meningkat. Seperti ilmu ekonomi saja, jika permintaan pasar naik maka harga naik pula.

Bagaimana permintaan bisa turun, kalau pasokannya sangat kurang. Pasokan kurang karena memang keberadaan kroto di alam sudah sangat menipis. Kondisi ini dijadikan peluang usaha yang sangat menjanjikan, yaitu budidaya kroto.

Budidaya Kroto Usaha Sampingan Menjadi Penghasilan Utama

Budidaya kroto telah banyak dilakukan secara profesional, yaitu dengan memanfaatkan barang bekas, seperti toples. Semut rangrang ditempatkan pada sebuah rak yang di dalamnya sudah disediakan beberapa toples yang telah dilobangi sebagai sarang buatan.

Kaki rak juga diberi pelindung air dalam wadah, sehingga semut rangrang tidak bisa keluar. Dalam usaha budidaya seperti ini sepenuhnya ditangani oleh kita sebagai pembudidayanya. Semut rangrang seperti dimanja, mulai dari naungan, sarang, pakan, hingga minuman, semuanya kita yang menyediakannya.

Semut rangrang hidup selamanya di lingkungan rak, sehingga tidak mengenal pohon sebagai habitat aslinya. Awalnya banyak yang ragu, benarkah semut rangrang bisa berkembang biak dengan kondisi seperti itu?

Budidaya Kroto Usaha Sampingan Menjadi Penghasilan Utama

Sebelum menggunakan toples yang transparan, pernah dilakukan budidaya menggunakan media bambu dan paralon yang tidak tembus pandang, dengan tujuan agar semut rangrang tidak merasa terganggu oleh sekelilingnya. Karena dirasakan memiliki kelemahan, karena tidak bisa terkontrol perkembangannya, sehingga sarang buatan dirubah menggunakan toples.

Jika ingin menjadikan budidaya kroto sebagai penghasilan utama, maka syaratnya adalah, kita harus memiliki koloni yang banyak. Kita harus membuat sarang toples sebanyak-banyaknya. Dengan demikian bibitnyapun harus banyak pula.

Bibit semut rangrang bisa kita beli dari peternak lain, namun jika dalam jumlah yang banyak, modal yang harus kita keluarkan juga sangat banyak. Oleh karena itu disarankan untuk mencari bibit langsung dari alam sebanyak-banyaknya.

Pepohonan yang biasanya dihuni semut rangrang di daerah saya seperti pohon:
  1. mangga
  2. jambu
  3. laban
  4. pace/mengkudu
  5. kelapa
  6. dan pohon pagar
Budidaya Kroto Usaha Sampingan Menjadi Penghasilan Utama

Biasanya bibit yang kita ambil dari alam sudah terdapat ratu semut. Dalam satu pohon besar, biasanya terdapat beberapa sarang semut rangrang. Ratu semut biasanya berada pada sarang pusat yang paling besar yang berada di pucuk pohon, sedang sarang-sarang lainnya yang tersebar di beberapa cabang merupakan sarang satelit yang dihuni oleh para pekerja dan prajurit yang bertugas menjaga keamanan dan mengumpulkan persediaan pakan. Sarang satelut juga digunakan untuk membesarkan telur-telur dari ratu semut.

Jika kita telah memperoleh bibit dari alam atau membeli, segera dilakukan pemindahan bibit semut rangrang ke dalam toples agar cepat beradaptasi pada rak budidaya. Selanjutnya tinggal dilakukan perawatan, berupa pemberian makanan dan minuman, menjaga kebersihan rak, menghalau hama dan pengganggu, dan pemanenan kroto.

Dengan melakukan budidaya kroto yang demikian, hasilnya sudah bisa dikalkulasi. Panen kroto bisa kita rencakan, biasanya satu bulan setelah penempatan bibit semut rangrang di rak, sudah terlihat banyak kroto yang menempel pada bagian atas rak, itu tandanya waktu panen sudah tiba.

Teknik pemanenan juga sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semut rangrang. Cara pemanenan yang tepat dapat menjaga kelangsungan hidup dan produksi kroto, sehingga kita bisa panen kroto dalam jumlah yang banyak dan terus menerus. Dengan demikian uangpun akan mengalir ke kantong kita secara kontinyu.

Ulasan di atas memberikan gambaran bahwa budidaya kroto sudah bukan usaha sampingan lagi, melainkan sudah menjadi usaha utama dengan penghasilan yang besar.

Demikian Budidaya Kroto Usaha Sampingan Menjadi Penghasilan Utama, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk mambaca juga Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik.

Selamat mencoba, semoga sukses.
Readmore → Budidaya Kroto Usaha Sampingan Menjadi Penghasilan Utama

Saturday, January 3, 2015

Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik - Setelah 2 kali mencoba budidaya kroto cara modern belum juga menemui tanda-tanda kesuksesan, kali ini saya ingin mencoba hal baru dalam budidaya kroto. Kami menamainya dengan cara budidaya kroto sistem KROTOPONIK. Aneh kedengarannya, namun perlu kita coba, siapa tahu berhasil.

Apa itu krotoponik,  itu hanya istilah saya aja dalam memberi nama budidaya kroto yang akan dan muali saya lakukan, yaitu budidaya kroto cara modern dengan menggabungkan antara budidaya kroto dengan budidaya sayuran secara hidroponik.

Ide ini saya temukan setelah saya membaca review buku tentang budidaya kroto semi alam, kemudian saya membeli buku itu. Setelah saya baca dan pelajari, semua tips yang ada dalam buku tersebut cukup masuk akal. Saking kepinginnya sukses budidaya kroto, karena Prospek Budidaya Kroto sangat Menguntungkan, maka semua trik akan saya coba.

Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik

Semut rangrang belum sepenuhnya bisa dijinakkan. Sifat alaminya tetap melekat, meskipun sudah lama kita pelihara dalam sarang toples. Ketika menemukan jalan keluar, maka semua anggota koloni akan hijran ke tempat baru yang mereka temukan dan anggap aman untuk berkembang biak.

Pada buku itu dijelaskan cara budidaya semi alam, yaitu budidaya kroto cara modern dalam toples yang ditempatkan pada rak budidaya digabungkan dengan budidaya warung hidup di pekarangan rumah.

Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik

Semut rangrang tetap bersarang pada toples di dalam rak, namun untuk mencari makan, semut rangrang diberi jembatan penyeberangan menuju tanaman sayuran di pekarangan rumah kita. Tentu saja tanaman tersebut sekelilingnya telah diberi pelindung berupa parit kecil mengelilingi tanaman agar semut rangrang tidak bisa kabur.

Pada siang hari, semut rangrang akan beraktivitas bolak balik dari sarang toples ke tanaman dan sebaliknya untuk mencari makan. Pada malam hari semut rangrang akan kembali ke sarang toples untuk beristirahat. Bukan cuma malam hari, pada saat hari hujan semut rangrang juga akan berlindung pada sarang toples di rak budidaya.

Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik

Nampak rumit memang, namun kondisi seperti itu dilakukan agar semut rangrang tetap merasa nyaman dan tidak stress, karena setiap hari terkungkung di dalam toples dan rak budidaya yang terlalu sempit.

Berdasarkan alasan di atas, maka kemudian saya berinisiatif, supaya tidak terlalu ribet menanam sayuran di pekarangan, maka saya mencoba dengan tanaman hidroponik saja, yang tidak terlalu ribet dan memakan tempat.

Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik

Sementara ini saya menanam kangkung hidroponik menggunakan toples sosis, sehingga bisa ditempatkan di rak budidaya bersama dengan sarang toples.

Itulah sedikit tentang cara budidaya kroto baru yang sedang saya lakukan, yaitu sistem KROTOPONIK budidaya kroto hidroponik.

Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik

Demikian Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik, semoga bermanfaat. Selanjutnya jangan lupa baca juga Menengok Kembali Budidaya Kroto Secara Tradisional.

Selamat mencoba, semoga sukses.
Readmore → Mencoba Cara Budidaya Kroto Baru Krotoponik