Peranan Gula dalam Budidaya Kroto - Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa semut sangat menyukai gula, bahkan hingga ada pepatah yang mengatakan bahwa ada gula ada semut. Dalam kehidupan kita sehari-hari, di manapun kita menyimpan gula, semut pasti akan menemukannya, karena memang gula sangat dibutuhkan oleh semut.
Dalam hal budidaya kroto atau ternak semut rangrang yang dilakukan secara modern menggunakan sarang buatan berupa toples, kita harus menyediakan gula sebagai minuman semut rangrang, karena mereka tidak bisa mencari sendiri. Nah di sinilah peranan gula yang kita berikan dalam bentuk cairan sangatlah penting keberadaannya.
Gula sangat beragam bentuk dan jenisnya. Gula apa yang tepat untuk semut rangrang? Gula yang digunakan untuk minuman semut rangrang adalah gula pasir. Bagaimana dengan gula lainnya, gula kelapa atau gula aren misalnya?
Semut rangrang sangat menyukai cairan manis yang kita berikan yang berasal dari gula selain juga menyukai makanan (serangga) yang mengandung banyak cairan. Pada ternak semut rangrang, biasanya semut rangrang lebih menyukai cairan gula dari pada pakan. Hal ini berbeda dengan kondisi pada habitat aslinya di alam. Pada budidaya kroto, semut rangrang tidak membuat sarang dan perlengkapannya karena sudah disediakan oleh manusia.
Protein yang dibutuhkan oleh semut rangrang diperlukan untuk membuat sarang dan perlengkapannya, itu terjadi ketika semut rangrang hidup di alam bebas sebagai habitat aslinya, namun ketika semut rangrang ditangkarkan, semut rangrang sudah tidak perlu lagi membuat sarang sehingga kebutuhan akan protein menjadi lebih sedikit, itulah sebabnya semut rangrang lebih menyukai gula ketika ditangkarkan.
Di alam, semut rangrang dalam membuat sarang sangat membutuhkan berbagai macam protein untuk membentuk zat feromon. Dalam penangkaran tidak lagi seperti itu. Semut rangrang hanya membutuhkan cairan gula untuk kelangsungan hidupnya dan untuk melakukan produksi terlurnya (kroto).
Gula yang baik untuk semut rangrang adalah gula pasir, sedangkan gula kelapa atau gula merah atau gula aren biasanya memiliki aroma tertentu yang kurang disukai semut rangrang, sedangkan gula pasir tidak beraroma, melainkan hanya memiliki rasa manis.
Meskipun gula adalah produk pabrikan, namun zat yang terkandung di dalam gula sesuai dengan apa yang dibutuhkan semut rangrang. Dalam proses pembuatan gula pasir, asam organik, protein, unsur nitrogen, enzim, dan vitamin yang terkandung di dalam tebu sebagian menjadi rusak, sehingga tidak mempengaruhi atau bisa sejalan dengan zat yang dikeluarkan oleh semut rangrang yang bernama Feromon.
Untuk mengetahui tentang zat Feromon lebih lanjut bisa kita baca pada:
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungan Anda, mari saling berbagi informasi, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat demi kesuksesan kita bersama dalam budidaya kroto. Silahkan berkomentar