Thursday, November 6, 2014

Keraguan Apakah Benar Budidaya Kroto Bisa Dijadikan Sumber Penghasilan?

Keraguan Apakah Benar Budidaya Kroto Bisa Dijadikan Sumber Penghasilan? - Pertanyaan sebenarnya bukan bisa apa tidak kroto dijadikan sumber penghasilan, karena jawabannya tentu saja sangat bisa, namun yang menjadi kendala, adalah bisakah kita membudidayakannya? Karena budidaya kroto sangat sulit dilakukan jika kita belum mengetahui cara dan ilmunya. Salah satu kendalanya adalah bibit kroto.

Sekarang ini sangat sulit untuk menemukan sarang kroto di perkebunan. Karena sekarang pemberantasan hama dengan pestisida lebih banyak digunakan, sehingga bukan saja hama yang mati tetapi banyak serangga lain yang berguna turut terbunuh yang salah satunya adalah semut rangrang.

Perburuan liar yang dilakukan manusia terhadap semut rangrang untuk diambil krotonya. Banyak orang mengambil sarang-sarang mereka untuk mendapatkan kroto sebagai pakan burung peliharaan. Hal ini menyebabkan semakin berkurangnya populasi semut rangrang di alam. Padahal keberadaan semut ini penting sebagai musuh alami serangga hama, sekaligus sebagai indikator biologis (hayati) terhadap kualitas udara di suatu daerah.

Keraguan Apakah Benar Budidaya Kroto Bisa Dijadikan Sumber Penghasilan?
 
Meskipun gigitannya cukup menyakitkan, semut ini terbukti mampu menjadi sumber penghasilan yang cukup menjanjikan. Pengamatan Cesard (2004) di Malingping, Jawa Barat menunjukkan bahwa larva dan pupa semut rangrang yang disebut kroto, dapat dipanen dan dijual sebagai pakan burung atau umpan pancing. Di beberapa tempat lain di Jawa, bisnis kroto ini dianggap sebagai bisnis yang sangat menguntungkan. Kroto adalah nama yang diberikan orang Jawa untuk campuran larva dan pupa semut penganyam Asia terutama Oecophylla smaragdina.

Campuran ini terkenal di kalangan pencinta burung dan nelayan di Indonesia, karena larva semut populer sebagai umpan ikan, dan juga sebagai makanan tambahan untuk meningkatkan ketrampilan burung-burung pedendang. Para penggemar burung membeli kroto yang kaya protein dan vitamin untuk burung peliharaannya, demi kepuasan mereka mendengarkan kicauan burung yang merdu, atau waktu mereka menyiapkan burung-burungnya untuk mengikuti lomba burung pedendang.

Baca juga:

Manfaat Ekonomi Kroto sangat menggiurkan. Selama ini pasokan pasar burung atau toko yang menjual pakan burung hanya menggantungkan dari pengumpul kroto yang berasal dari tangkapan alam. Kita tahu alam tidak setiap saat menyediakan kroto apalagi saat musim penghujan.

Kehidupan semut rangrang memang identik dengan kehidupan masyarakat perdesaan. Bagi sebagian orang, kroto dari semut rangrang merupakan sumber penghasilan baru dan dianggap sebagai salah satu cara bagi masyarakat miskin untuk memperoleh penghasilan tambahan. Sebuah penghasilan yang bisa diperoleh secara cuma-cuma dan tanpa mengganggu waktu dan kegiatan bertani mereka.

Dengan cara yang praktis dan mudah saja mereka bisa mendapatkan kroto semut rangrang tersebut. Di Thailand, bisnis kroto ini menjadi bisnis sampingan bagi petani. Menurut Sribandit et al (2008), pendapatan petani dari bisnis ini mencapai 12,1 dollar Amerika per hari selama empat sampai lima bulan musim panen semut. Angka ini menjadikan bisnis ini menyumbangkan 30 persen dari total pendapatan petani pemanen kroto.

Jangan lupa baca juga:

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan Anda, mari saling berbagi informasi, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat demi kesuksesan kita bersama dalam budidaya kroto. Silahkan berkomentar