Hari ini Jumat tanggal 25 April 2014 ada sebuah pertanyaan dari Mas Nur Hasyim S Anam yang ditulis pada kotak komentar pada postingan yang berjudul Budidaya Kroto Gak Ada Matinya yang berbunyi "Mas bro, saya tertarik mencoba budadaya kroto, tapi saya kesulitan karena
ternyata praktek di lapangan tidak semudah angan-angan. Kalau boleh tau posisi mas
bro di mana ya? Please help me!
Jawaban saya atas komentar tersebut adalah:
Sama Mas Broo, saya juga lagi belajar dan masih mempelajari tentang bagaimana agar bisa sukses budidaya kroto. Saya juga belum pernah panen, selama ini saya masih mengadakan observasi. Saya baru mempunyai 2 toples koloni semut rangrang, itu saya ambil dari alam langsung.
Dulu tahun 2013 saya sudah pernah membeli bibit dari Jogja 2 toples Rp. 300.000,- Karena kesibukan, saya tidak bisa merawatnya, sehingga semut pada minggat, karena airnya yang ada di kaki rak kering.
Sekarang ini saya memulai lagi dengan mencari langsung dari alam. Saya sedang observasi, pakan apa yang cocok dan baik buat semut rangrang agar bisa berproduksi banyak. Jadi kesimpulannya, memang budidaya kroto masih sangat sulit untuk berhasil bagi pemula seperti saya.
Jika Mas Broo mau ke rumah saya, silahkan saja, tapi Mas Broo akan kecewa karena tidak seperti yang Mas Bro harapkan.
Apa yang saya tulis diblog ini adalah benar berdasarkan pengalaman saya selama ini, apa yang saya alami saya tuliskan semua, kecuali tentang penjelasan panen dan hasilnya yang belum saya tulis karena memang saya belum pernah panen.
Sekali lagi mohon maaf.
Jika ingin bersilaturahmi silahkan berkunjung ke rumah saya Mas, saya akan dengan senang hati menerima Mas Broo.
Alamat saya: Rinoto. Desa Tambaharjo. Kecamatan Adimulyo. Kabupaten Kebumen. Jawa Tengah.
Untuk memulai budidaya kroto, bisa kita baca pada:
Demikian Budidaya Kroto Ternyata Sulit Dilakukan, semoga bermanfaat.
artikel yang sangat bagus
ReplyDelete