Thursday, May 8, 2014

Awas! Penambahan Koloni Budidaya Kroto dari Alam akan Mengganggu Habitat Aslinya

Hari ini saya membaca komentar dari "Enyenx e" tentang penambahan koloni baru dari alam pada postingan yang berjudul Cara memperbanyak sarang kroto.

Komentarnya berbunyi "sayang gan...jangan dari alam..punah tuh...lebih baik cari cara mengembangbiakan koloni yang ada jadi koloni-koloni baru"

Jawaban saya "Enyenx e, makasih sarannya, memang benar, jika kita selalu berburu bibit dari alam, dikhawatirkan, habitat aslinya di alam bisa punah, maka keseimbangan ekosistem alam akan rusak, kita juga manusia yang menanggung akibatnya"

Awas! Penambahan Koloni Budidaya Kroto dari Alam akan Mengganggu Habitat Aslinya

Pada postingan lalu yang berjudul Cara memperbanyak sarang kroto, di sana tertulis "Bagaimana supaya dapat meningkatkan produksi kroto tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar? Syaratnya mudah, kita harus rajin dan selalu mencari sarang semut rangrang dari alam sebanyak-banyaknya, semakin banyak koloni yang kita pelihara, maka semakin banyak pula produksi kroto yang kita hasilkan, sehingga masa panenpun dapat dipersingkat, serta krotopun melimpah, sehingga uangpun mengalir dengan pasti ke kantong kita."


Tanpa kita sadari, jika cara memperbanyak sarang kroto dilakukan dengan mencari terus dari alam, maka akibatnya akan sangat fatal terhadap keseimbangan alam kita. Setelah membaca komentar di atas, baru menyadari akan hal itu.


Selanjutnya, cara memperbanyak sarang kroto kita kembangkan saja koloni yang telah ada, sehingga keseimbangan alam tetap terjaga. Sebaiknya kita lakukan seperti saran dari Enyenx e untuk tidak mengambil sarang baru dari alam.

Malahan sebaiknya, kita harus menjaga koloni yang berada di alam agar kembali berkembang untuk menjaga keseimbangan alam tersebut. Hal itu juga bisa mendatangkan keuntungan bagi kita jika kita mau merawat sarang kroto di alam untuk dibudidayakan semi modern, yaitu merawat dan menjaga koloni tetap di pohon, setelah berkembang banyak, kita bisa memanen krotonya, tapi dengan catatan, krotonya jangan dihabiskan dari sarangnya, agar sisanya tetap bisa menetas dan menjadi semut rangrang baru untuk penerus keturunannya.

Sekali lagi terima kasih atas komentar dari Enyenx e.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan Anda, mari saling berbagi informasi, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat demi kesuksesan kita bersama dalam budidaya kroto. Silahkan berkomentar