Tuesday, July 8, 2014

Berapa Lama Proses Penangkaran Semut Rangrang dari Alam Hingga Dapat Bertelur

Berapa Lama Proses Penangkaran Semut Rangrang dari Alam Hingga Dapat Bertelur - Menurut pengalaman saya, kalau bibit semut rangrang dari alam biasanya telah membawa kroto atau telur, kemudian setelah dipelihara atau ditangkarkan, terjadi proses penatasan telur yang biasanya memakan waktu 17 sampai 25 hari hingga telur menetas semua.

Jika bibit dari alam yang kita dapatkan tidak ada ratunya maka, setelah telur bawaan dari alam menetas semua, biasanya semut prajurit beralih tugas menggantikan fungsi ratu untuk bertelur.

Namun jika dari bibit alam itu telah ada ratunya, biasanya akan segera bertelur jika telah melakukan adaptasi atau jika adaptasinya berhasil.

Mengapa demikian?

Karena sudah barang tentu, bibit dari alam terutama ratu akan mencoba beradaptasi dulu terhadap sarang baru yang berupa toples, jika adaptasinya berhasil, maka akan segera bertelur, namun jika tidak berhasil maka ratu semut rangrang akan bisa stress yang akibatnya ratu bisa mati.

Untuk itu, sebaiknya lakukan pemindahan dengan hati-hati, setelah semut rangrang dan koloninya mau menempati sarang toples, sebaiknya jangan sering dilihat karena bisa mengganggu proses adaptasinya.

Lama waktu yang dibutuhkan semut rangrang untuk berproduksi juga tergantung pada pakan dan minuman yang kita berikan, karena syarat mutlak hewan untuk bertelur adalah jika ada asupan makanan yang baik, dalam hal ini yang mendukung produksi telur.

Di alam, semut rangrang memakan serangga kecil dan hama tanaman, seperti kutu daun, ulat, kepik, dan hewan kecil lainnya. Untuk itu kita harus bisa meniru kebiasaan makan semut di alam.

Yang sudah saya berikan kepada semut rangrang yang saya tangkar adalah ulat hongkong dan jangkrik, selain itu kadang juga saya berikan cicak. Sedangkan untuk minumnya adalah cairan gula pasir kental.

Demikian Berapa Lama Proses Penangkaran Semut Rangrang dari Alam Hingga Dapat Bertelur, semoga bisa membantu.

1 comment:

  1. Prosesnya bertahap sama seperti budidaya hewan yang lain. Musti Tekun dan Tlaten ya ^_^

    ReplyDelete

Terima Kasih atas kunjungan Anda, mari saling berbagi informasi, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat demi kesuksesan kita bersama dalam budidaya kroto. Silahkan berkomentar