Inilah 10 Pertanyaan Orang yang Akan Memulai Budidaya Kroto - Bagi mereka yang belum tahu, budidaya kroto dianggap lucu. Masa semut diternak? Yang benar saja. Namun bagi mereka yang telah mengerti manfaatnya, budidaya kroto memiliki potensi penghasilan yang luar biasa.
Berikut ini 10 Pertanyaan yang biasanya muncul dalam pikiran orang yang akan memulai budidaya kroto:
- Keuntungan apa yang kita peroleh dengan budidaya kroto?
- Bagaimana cara memulai budidaya kroto?
- Mudah apa sulit budidaya kroto itu?
- Berapa modalnya?
- Butuh lahan yang luas atau tidak?
- Butuh waktu yang banyak atau tidak untuk mengurusnya?
- Bagaimana cara mendapatkan bibitnya?
- Jika sudah berhasil, siapa yang akan membelinya? Ke mana harus dijual krotonya?
- Ribet apa tidak dalam merawatnya?
- Siapa saja orang yang mau membeli kroto?
Jawaban dari pertanyaan di atas mungkin seperti berikut ini:
- Keuntungan budidaya kroto bagi para pecinta dan peternak burung kicauan jelas tidak perlu membeli kroto di pasar, keuntungan bagi pembudidaya kroto adalah penghasilan yang lumayan besar karena harga kroto yang sangat mahal antara Rp. 150.000,- hingga Rp. 200.000,- per kg.
- Cara memulai budidaya kroto yang kami rekomendasikan adalah dengan mengambil bibit kroto dari alam, kemudian untuk panduannya bisa dibaca pada: 5 Cara Memulai Budidaya Kroto.
- Budidaya kroto itu gampang-gampang susah. Maksudnya, jika kita tekun dan ulet dalam mempelajarinya maka akan menjadi gampang, namun jika niat kita dalam budidaya kroto setengah-setengah, maka akan menjadi sulit, karena panduan budidaya kroto belum ada yang baku seperti budidaya lainnya yang telah tersentuh pemerintah. Dalam budidaya kroto selain belajar dari internet, kita harus bisa belajar sendiri dengan memperhatikan dengan teliti budidaya yang kita lakukan. Dari sana kita akan memperoleh ilmu yang tepat dalam budidaya kroto.
- Untuk skala kecil sebagai uji coba, tidak ada modal yang kita keluarkan, karena semua bahan dan alat bisa memanfaatkan barang bekas di rumah kita, namun untuk skala besar maka besar pula modalnya. Saya sarankan untuk memulai dengan skala kecil sambil mempelajarinya, jika memang telah menemukan caranya yang ampuh, silahkan untuk memperbesar.
- Budidaya kroto tidak membutuhkan lahan yang luas karena menggunakan rak bersusun atau tingkat. Kita cukup menyediakan ruangan 3 x 3 meter saja untuk skala menengah.
- Waktu perawatan budidaya kroto tiap harinya tidak begitu lama, kita hanya mengawasi apakah pakan habis apa belum, kemudian apakah ada yang mengganggu apa tidak, misalnya cicak, jika aman, maka tidak perlu pengawasan ketat. Untuk mengetahui kendala apa saja yang mungkin dialami dalam budidaya kroto bisa dibaca pada: 10 Permasalahan dalam Budidaya Kroto.
- Bibit kroto bisa kita dapatkan dengan 2 cara, yaitu mencari di alam dan membeli dari penjual bibit. Bagi pemula lebih baik mencari bibit di alam, karena harga bibit kroto di pasaran lumayan mahal, berkisar antara Rp. 30.000,- hingga Rp. 50.000,- per toples bekas sosis yang kecil.
- Jika sudah berhasil, kita tidak perlu ribet menjualnya, karena para pedagang kroto akan datang sendirinya, karena permintaan banyak sedangkan stok kroto sedikit. Ya paling pertama kita tawarkan ke pasar ke pedagang pakan burung, selanjutnya mereka akan datang sendiri, karena memang keberadaan kroto sekarang ini sangat langka.
- Perawatannya cukup simpel, yaitu memberi makan, bisa 3 hari sekali, memberi minum juga bisa 3 hari sekali, dan membersihkan rak dari kotoran sisa pakan juga bisa 3 hari sekali atau tergantung kondisi rak.
- Orang yang membeli kroto, yaitu pedagang pakan burung, para pecinta burung ocehan, para penjual burung, para peternak burung, dan para tukang mancing.
Bener Banget Tuh Untuk Budidaya Kroto Sangat Mudah Dan Tidak Memakan Modal Yang Banyak. :)
ReplyDelete