Saturday, November 8, 2014

Beberapa Penelitian Tentang Semut Rangrang sebagai Pengendali Hama Alami

Beberapa Penelitian Tentang Semut Rangrang sebagai Pengendali Hama Alami - Penelitian tentang potensi semut rangrang sebagai pengendali hama tanaman atau musuh alami hama sudah dilakukan cukup lama. Huang dan Yang (1987) menuliskan bahwa semut rangrang sudah dikenal oleh bangsa China pada tahun 304 Masehi untuk mengendalikan hama kutu-kutuan pada tanaman jeruk. Perilaku agresif semut rangrang dalam mempertahankan daerah kekuasaannya barangkali menjadi salah satu pertimbangan bagi para petani untuk menggunakannya sebagai “penjaga” tanaman terhadap gangguan hama. Kajian Van Mele di Vietnam (Van Mele & Truyen, 2002) membuktikan bahwa penerapan teknologi pengelolaan O. Smaragdina yang tepat di lapangan, mampu meningkatkan potensi mereka sebagai musuh alami.

Way dan Khoo (1992) menyebutkan bahwa semut rangrang menjadi musuh alami pada sekitar 16 spesies hama yang menyerang spesies tanaman, yaitu kakao, kelapa, kelapa sawit, mangga, eukaliptus, dan jeruk. Bersama dengan kerabatnya, yaitu O. Longinoda, O. Smaragdina melindungi tanaman-tanaman tersebut dari serangan hama.Penelitian lain juga membuktikan bahwa semut rangrang menjadi musuh alami hama pada tanaman lada hitam dan mahoni. Misalnya, Offenberg et al (2006) memperlihatkan bahwa semut rangrang mampu melindungi tanaman mangrove dari serangan kepiting Episesarma versicolor.

Beberapa Penelitian Tentang Semut Rangrang sebagai Pengendali Hama Alami

Manfaat semut rangrang untuk tanaman telah dikenal di banyak negara.Demikian pula, petani-petani di Delta Mekong (Vietnam) dan di Kalimantan Timur (Indonesia) mempunyai pengalaman mengenai bagaimana semut rangrang dapat meningkatkan kualitas buah. Buah yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan lebih segar. Jika diamati dengan seksama, semut rangrang dapat mengganggu, menghalangi atau memangsa berbagai jenis hama seperti kepik hijau, ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah. Populasi semut rangrang yang tinggi dapat mengurangi permasalahan hama tungau, pengorok daun dan penyakit greening pada kebun jeruk. Semut rangrang diketahui juga dapat melindungi eucalyptus dan pohon-pohon kayu lainnya. Semut ini dapat mengendalikan sebagian besar hama pada tanaman jeruk dan mete, melindungi tanaman kelapa dan kakao dari serangan kepik, sehingga meningkatkan mutu dan jumlah hasil panen. Semut rangrang juga dapat menghalangi serangan tikus.

Tentu saja hal ini sangat menarik. Di tengah kondisi pertanian kita yang kurang mendapat dukungan ekosistem yang sehat, usaha pemanfaatan semut rangrang bisa menjadi alternatif pengendalian hama dan penyakit tanaman. Dengan semut rangrang kita bisa menghindari penggunaan pestisida yang berarti ada penghematan biaya usaha tani sekaligus juga menjaga kesehatan lingkungan.

Jangan lupa baca juga:

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan Anda, mari saling berbagi informasi, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat demi kesuksesan kita bersama dalam budidaya kroto. Silahkan berkomentar