Sunday, December 28, 2014

Memindahkan Semut Rangrang ke Dalam Toples Agar Cepat Beradaptasi

Budidaya Korot - Memindahkan Semut Rangrang ke Dalam Toples Agar Cepat Beradaptasi - Pada tanggal 25 Desember 2014 ada komentar dari Mba' +ayu karmilah , yaitu: Semutku mati semua dalam semalam.saat saya buka ternyata kroto n semut yg saya ambil Dari alam n saya masukan ke toples,mereka lembab n bawah n mati
Pada postingan:

Katanya lembab, lembabnya kenapa? Mba +AYU KARMILAH tidak menjelaskan.

Selama saya mencoba budidaya kroto, semut rangrang dapat beradaptasi dengan cepat ketika saya mesukkan ke dalam sarang toples.

Cara sederhana saya memasukkan atau memindahkan semut rangrang ke dalam sarang toples agar cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya adalah sebagai berikut:

Memindahkan Semut Rangrang ke Dalam Toples Agar Cepat Beradaptasi
  1. Sarang dari alam saya ambil kemudian dimasukkan ke dalam karung.
  2. Ikat karung rapat-rapat dan segera bawa pulang.
  3. Sebelumnya saya sudah menyiapkan rak dan sarang toples baru yang belum ada semut rangrangnya.
  4. Sampai di rumah, lumuri tangan dengan tepung tapoika (bahasa Jawanya KANJI) agar semut rangrang tidak dapat merambat ke tangan ketika kita memindahkan sarang ke rak karena licin oleh tepung kanji.
  5. Keluarkan sarang daun dari karung, tempatkan pada rak budidaya yang sudah ada sarang toplesnya.
  6. Buang semua daun sarang alam agar semut rangrang cepat menempatkan diri ke dalam sarang toples.
  7. Biarkan semut rangrang dan kroto berserakan di rak dan di atas toples, setelah semut rangrang menemukan toples yang dianggap aman, maka segera kroto diangkut ke dalam toples sebagai sarang baru.
  8. Beri makan dan minum.
  9. Selesai (dalam 1 x 24 jam mudah-mudahan semut rangrang dan krotonya sudah bersarang pada toples.
Memindahkan Semut Rangrang ke Dalam Toples Agar Cepat Beradaptasi
SarangSemut rangrang dan kroto biasanya menempel pada salah satu atau dua helai daun dari sarang daun tersebut.

Lakukan pemindahan dengan hati-hati dan lembut agar kroto (larva dan pupa) tidak pecah. Biasanya semut rangrang akan melindungi kroto dengan mati-matian dan menyerang kita, namun itu bisa diatasi dengan tepung kanji.

Lepaskan semut rangrang dan kroto yang menempel pada daun dengan ujung jari kita secara pelan-pelan.

Agar lebih cepat beradaptasi, maka langsung masukkan saja kroto dan semut rangrang langsung ke dalam toples hati-hati.

Setelah sebagian besar semut rangrang dan kroto berada di dalam toples, segera balik toples dan tempatkan di rak budidaya.

Tentu saja semut rangrang dan kroto akan berada di dasar rak, biarkan saja, masih ada beberapa kroto yang menempel di toples, dan itu akan memancing semut rangrang untuk menempatkan kroto lainnya di dalam toples tersebut.

Mohon maaf jika penjelasannya muter-muter dan kurang jelas. Jika masih bingung, silahkan tulis di kotak komentar di bawah.

Demikian Memindahkan Semut Rangrang ke Dalam Toples Agar Cepat Beradaptasi, semoga bermanfaat. Selanjutnya baca juga Cara Memperbanyak Sarang Kroto.

Selamat mencoba, semoga sukses.
Readmore → Memindahkan Semut Rangrang ke Dalam Toples Agar Cepat Beradaptasi

Tuesday, December 23, 2014

Semut Rangrang Jantan Muda dari Sarang Alam

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Semut Rangrang Jantan Muda dari Sarang Alam - Setelah daun sarang dari alam dibuang semua, mulai terlihat penghuninya, yaitu semut rangrang dan kroto (larva dan pupa). Selain itu ada juga semut rangrang jantan muda (menurut saya) yang jumlahnya lumayan banyak, mungkin Desember 2014 ini sedang musim lahir semut rangrang jantan.

Penampakannya berbeda dengan semut rangrang pada umunya. Kalau dari ukuran sama dengan ukuran semut prajurit, namun warnanya yang berbeda.

Ciri-cirinya sebagai berikut:
  1. Bersayap
  2. warna tubuh hitam
  3. ukuran sama dengan semut prajurit
  4. tidak ganas (tidak menggigit)
  5. gerakannya lambat (mungkin karena masih muda)
Semut Rangrang Jantan Muda dari Sarang Alam

Sarang yang saya ambil ini letaknya sekitar 10 meter dari tanah, berada pada pohon popoan (Jawa) yang daunnya mirip daun mangga. Sementara itu masih ada sarang pusat yang kelihatannya sangat padat penghuninya. Sarangnya besar dan memerah yang menandakan banyak penghuninya, tapi sayangnya letaknya terlalu tinggi (20 meter) , berada pada pucuk pohon dan batangnya kecil sehingga saya tidak berani memanjatnya.

Sarang tersebut dipenuhi semut jantan. Mana ratunya? Sepertinya ratu berada pada sarang yang dipucuk pohon. Saya berencana mau menebang pohonnya agar bisa mengambil sarang pusatnya, dan mudah-mudahan ada ratunya.

Semut Rangrang Jantan Muda dari Sarang Alam

Uji coba budidaya kali ini saya lakukan dengan metode baru, yaitu semi alam. Kalau sebelumnya, rak budidaya saya letakkan di dalam rumah dekat meja kerja saya, sehingga setiap hari terganggu oleh aktivitas saya. Untuk itu saya mencoba metode baru, mudah-mudahan berhasil.

Postingan selanjutnya masih tentang berburu bibit baru dari alam.

Demikian Semut Rangrang Jantan Muda dari Sarang Alam, semoga bermanfaat.
Readmore → Semut Rangrang Jantan Muda dari Sarang Alam

Monday, December 22, 2014

Berburu Sarang Baru untuk Budidaya Kroto Semi Alam

BudidayaKrotos.Blogspot.Com - Berburu Sarang Baru untuk Budidaya Kroto Semi Alam - Hari ini saya mendapatkan telpon dari teman. Katanya ada temannya yang ingin belajar ternak semut rangrang dan saya diminta untuk melatihnya. Woow, memangnya saya pelatih? Malu jadinya, saya aja masih belajar, dikiranya sudah sukses.

Tapi tidak apa, nanti kita belajar bersama, itu jawaban saya. Kagetnya lagi, katanya yang mau berlatih budidaya kroto itu sebuah kelompok tani, banyak orang bukan cuma satu orang. Waduh, gimana ya? Gak apa-apalah, itung-itung nambah teman dan belajar bersama.

Setelah mendapat telepon itu, kemudian saya tergerak akan rencana yang belum saya lakukan, yaitu budidaya kroto semi alam.

Selama ini saya belajar budidaya kroto dengan media sarang toples. Hingga hari ini belum bisa dikatakan berhasil. Suatu ketika saya membaca di internet ada yang jual buku budidaya kroto cara semi alam. Saya penasaran dan membeli buku itu.

Setelah saya baca dan pahami, masuk akal juga buku itu. Semut rangrang belum bisa sepenuhnya ditaklukkan untuk dibudidaya dengan media buatan seperti misalnya toples. Cara semi alam akan lebih baik dari pada cara modern menggunakan sarang toples.

Berburu Sarang Baru untuk Budidaya Kroto Semi Alam

Memang agak sedikit ribet sih, kita mesti memiliki sedikit lahan pekarangan yang akan kita tanami tanaman untuk areal mencari makan semut rangrang. Sedangkan tempat budidayanya masih mengadopsi cara budidaya kroto modern.

Tentang tips dan trikternak semut rangrang semi alam akan saya tulis selengkapnya nanti setelah semua data dan foto terkumpul.

Sekarang saya mau cerita tentang berburu bibit dari alam.

Tadi sekitar pukul 15.00 WIB (22-12-2014) saya teringat ada satu pohon di pekarangan orang tua saya yang ada sarang semut rangrangnya. Harap-harap cemas, masih ada apa sudah dipanen para pemburu kroto.

Tida di pekarangan, alhamdulillah sarang masih utuh, tandanya belum terjaman oleh para pemburu kroto di alam.

Segera saya naik ke pohon itu dan saya potong cabang yang ada sarangnya. Setelah sampai di atas, ternyata di pucuk pohon itu ada sarang utama yang besar dan berisi banyak semut rangrang, itu terlihat dari warnanya, sarang merah membara, tandanya semut rangrang anggota koloni itu cukup banyak.

Namun sementara saya baru bisa mengambil sarang yang ada di cabang dan sarang pusat akan saya ambil besok lagi. Tidak lupa saya berpesan pada saudara saya yang tinggal dekat dengan pekarangan itu untuk menjaga dan melarang siapa saja yang mau mengambil krotonya.

Bibit semut rangrang dari alam itu kemudian saya pindahkan ke rak budidaya. Seperti biasa, saya meletakkan ranting dan daun yang berisi penuh dengan semut rangrang di atas rak budidaya. Kemudian sedikit demi sedikit daun saya potong dan buang.

Karena waktu sudah terlalu sore dan sudah agak gelap, maka saya putuskan untuk melanjutkannya besok pagi saja.

Foto di atas saya ambil pada malam hari, iseng-iseng melihat tingkah laku semut rangrang pada malam hari.

Sedikit tentang budidaya semi alam:
  1. Budidaya tetap dilakukan pada rak dengan toples sebagai sarangnya.
  2. Tanaman sayuran (kangkung, cabe, terong, dll) sebagai media untuk semut rangrang mencari makan.
  3. Sekeliling tanaman sayur harus diberi parit kecil berisi air agar semut rangrang tidak kabur.
  4. Rak budidaya tetap diletakkan di ruang tertutup, kemudian diberi jembatan ke tanaman sayuran agar semut rangrang bisa keluar mencari makan dan pada malam hari diharapkan semut rangrang akan kembali menempati sarang toples.
Ok, sekian dulu, besok akan saya tulis semuanya tentang budidaya semut rangrang metode semi alam. Selamat mencoba, semoga sukses.
Readmore → Berburu Sarang Baru untuk Budidaya Kroto Semi Alam

Sunday, December 21, 2014

Peluang Sukses Budidaya Kroto Masih Terbuka Lebar

budidayakrotos.blogspot.com - Peluang Sukses Budidaya Kroto Masih Terbuka Lebar - Meski banyak orang tahu bahwa kroto adalah pakan ternak berkualitas yang mahal harganya, namun masih belum banyak yang mau mencobanya, alasanya belum yakin kalau semut rangrang bisa diternak. Dari sekian orang yang telah mencobanyapun, ternyata hasilnya gagal. Termasuk saya sendiri hingga saat ini masih terus melakukan ujicoba agar bisa sukses budidaya kroto. Entah apa penyebab kegagalan itu? Mungkin minimnya ilmu dan cara budidaya kroto yang kita ketahui.

Hal tersebut sebenarnya memberikan peluang yang sangat bagus, karena belum banyak orang yang berhasil dalam ternak semut rangrang.

Berikut ini beberapa alasan bahwa, Peluang Budidaya Kroto Masih Terbuka Lebar:

Peluang Sukses Budidaya Kroto Masih Terbuka Lebar
  1. Sarang semut rangrang semakin sedikit di alam, sehingga pasokan kroto di pasar sangat kurang.
  2. Para pecinta burung kicauan semakin banyak hingga ke pelosok pedesaan, sehingga permintaan kroto semakin meningkat.
  3. Belum banyak yang berhasil melakukan budidaya kroto, sehingga persaingan bisa dikatakan tidak ada.
  4. Yang saya tahu, bahwa tidak hama dan penyakit pada ternak semut rangrang, sehingga jika kita mengetahui teknik budidayanya yang tepat, kemungkinan sukses akan sangat besar.
  5. Tidak seperti ternak hewan lainnya yang membutuhkan banyak tempat, waktu, dan tenaga dalam perawatannya, budidaya semut rangrang tergolong mudah dilakukan.
  6. Jika sudah berjalan, ternak kroto tidak membutuhkan banyak biaya, terutama untuk pakan seperti ternak lainnya. Hal ini karena pakan ternak semut rangrang mudah kita dapatkan dengan gratis di sekitar kita.
  7. Masyarakat mulai menyadari pentingnya kehadiran semut rangrang di pohon, sehingga mereka melarang pengambilan kroto dari alam.
  8. Kendala sebuah usaha budidaya atau ternak biasanya terletak pada pemasaran, namun tidak demikian dengan ternak semut rangrang. Pasar terbuka sangat lebar, karena pasokan lebih sedikit dan permintaan jauh lebih banyak. Hal itu juga yang menyebabkan harga kroto semakin membumbung tinggi.
  9. Faktor alam juga sangat berpengaruh terhadap usaha budidaya kroto, yaitu ketika alam tidak bersahabat, misalnya pada musim hujan, pasokan kroto dari alam akan sangat kurang, sehingga memberikan peluang bagus bagi para peternak kroto.
  10. Satu hal yang baru terpikirkan adalah bahwa budidaya kroto bisa kita gabungkan dengan budidaya sayuran organik. Semacam simbiosis mutualisma, yaitu hubungan saling menguntungkan. Semut rangrang mendapatkan makanan dan tanaman sayuran terbebas dari hama. Toh akhirnya kita juga yang double untung. Apa itu? Budidaya semut rangrang semi alam dengan media toples dan tanaman sayuran.
Alasan yang ke-10 akan saya tulis lebih lengkap pada postingan mendatang, setelah saya terapkan cara budidaya kroto tersebut.
Jangan lupa baca juga:

NB:
Bagi para pembudidaya kroto pemula, mari saling berbagi ilmu untuk kesuksesan bersama dengan berkomentar pada kolom komentar di blog ini.
Readmore → Peluang Sukses Budidaya Kroto Masih Terbuka Lebar

Tuesday, December 16, 2014

Pasokan Kroto Berkurang Jangkrik Mulai Naik

Pasokan Kroto Berkurang Jangkrik Mulai Naik - Awal musim hujan sejak bulan November 2014 kemarin tanda-tanda berkurangnya pasokan kroto dari alam semakin jelas. Hal ini memberikan peluang kepada para peternak jangkrik. Ya, jangkrik adalah alternatif pakan burung ocehan setelah kroto. Kualitas jangkrik sebagai pakan burung kicauan memang sedikit di bawah kroto, namun demikian permintaan jangkrik oleh para hobiis burung pendendang tetap tinggi, mengingat harga kedua pakan tersebut terpaut cukup jauh.

Berkurangnya pasokan kroto dari alam sebenarnya menguntungkan bagi para peternak semut rangrang. Namun belum banyak peternak kroto yang berhasil, kebanyakan mereka masih uji coba, masih belajar budidayanya, dan tidak sedikit pula yang masih bingung karena selalu gagal dan gagal budidaya kroto.

Kondisi kurangnya pasokan kroto ini sebenarnya memberikan kesempatan dan peluang bagi yang belum berhasil ternak kroto. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mulai melirik usaha ternak jangkrik. Cukup mudah kalau menurut saya budidaya jangkrik itu. Dan telah banyak yang membuktikannya, bahwa ternak jangkrik juga sangat menguntungkan.


Secara hitung-hitungan modal, ternak jangkrik jauh lebih murah ketimbang ternak kroto. Dari bibitnya misalkan, kita dapat memulai budidaya jangkrik dengan modal awal membeli jangkrik Rp. 5.000,- saja, kemudian kita pelihara hingga berbulu. nah ketika jangkrik sudah berbulu, maka siap untuk berkembang biak.

Daur hidup jangkrik lebih cepat dari pada kroto. Kalau kehidupan jangkrik sangat mudah diamati, namun kroto sulit diamati, karena hidupnya bergerombol sangat banyak jumlah anggota koloninya. Semut rangrang hidup bersama antara semut rangrang yang baru menetas hingga semut rangrang yang paling tua dan tidak produktif, sehingga sangat sulit untuk mengamatinya.

Perkembangbiakan jangkrik terlihat jelas dari mulai menetas hingga menjadi jangkrik dewasa. Hal ini karena budidaya jangkrik itu dilakukan terpisah antara indukan dengan anakan. Penetasan jangkrik dilakukan manual oleh peternak, sehingga mudah pengontrolannya.

Jangkrik, mulai menetas hingga siap jual sebagai pakan burung membutuhkan waktu 20-25 hari saja, sedangkan kroto kita tidak tahu. Tahunya hanya jika sudah banyak terlihat kroto di dinding toples maka bisa dipanen.

Jika jangkrik dibudidayakan secara baik, maka kita bisa mengatur kapan kita akan panen? Dan seberapa banyak kita menginginkan panennya?

Asumsi keuntungan jangkrik bisa kita hitung, jika kita menghabiskan pakan ternak jangkrik 1,5 kg, maka kita akan mendapatkan jangkrik siap panen seberat 1 kg. Jika pakan jangkrik (vur ayam aduan 521) harganya Rp. 10.000,- per kg, maka biaya pakan yang dibutuhkan untuk 1 kg jangkrik adalah Rp. 15.000,- Harga jangkrik berkisar antara Rp. 30.000,- hingga Rp. 50.000,- per kg tergantung daerah masing-masing.

Keuntungannya lumayan dari pada ternak kroto gagal melulu bukan?

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Readmore → Pasokan Kroto Berkurang Jangkrik Mulai Naik